Pabrik Kembang Api Terbakar dan Meledak di Thailand, 20 Orang Tewas
- Al Jazeera
Thailand – Sedikitnya 20 orang tewas dalam ledakan di pabrik kembang api di Thailand tengah pada Rabu lalu.
Ledakan itu terjadi sekitar pukul 15.00 waktu Thailand di daerah terpencil di provinsi Suphan Buri, sekitar 120 km utara ibu kota, Bangkok, kata polisi, menurut video yang dibagikan Perdana Menteri Thailand kepada media.
Meskipun 20 orang tewas setelah kejadian tersebut, pihak berwenang, termasuk polisi, hingga mini masih dalam proses mengkonfirmasi jumlah resmi korban tewas, karena diyakini melebihi angka tersebut.
Kolonel Polisi Theerapoj Rawangban mengungkapkan upaya yang sedang berlangsung untuk memastikan jumlah pasti korban, dengan menyatakan, "Ada korban jiwa; kami sedang memeriksa berapa banyak orang yang meninggal,” melansir Al Jazeera, Kamis, 18 Januari 2024
Situasi masih tidak menentu, dan tingkat keparahan insiden belum dapat ditentukan sepenuhnya, lanjutnya.
"Kami tidak melihat lebih banyak kerusakan terhadap rumah-rumah lain atau orang-orang yang tinggal di komunitas (terdekat),” tambahnya.
Penyebab ledakan belum diketahui secara pasti. Foto-foto yang diposting online oleh petugas penyelamat setempat di Suphan Buri menunjukkan lokasi tersebut, di sebuah sawah kosong, rata dengan puing-puing dan bagian tubuh, dengan kepulan asap hitam membubung di atasnya.
Ledakan ini terjadi kurang dari sebulan sebelum Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada 10 Februari, ketika permintaan kembang api sedang tinggi.
Sayangnya, ini bukan ledakan gudang kembang api pertama yang terjadi di Thailand dan memakan korban. Pada Juni tahun lalu, insiden serupa terjadi di kota Sungai Kolok di selatan provinsi Narathiwat, yang mengakibatkan 10 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka.
Kebakaran di pabrik kembang api di Thailand
- Al Jazeera
Terulangnya insiden serupa menimbulkan kekhawatiran mengenai langkah-langkah keselamatan dalam industri. Selain industri kembang api, Thailand juga menghadapi tantangan keselamatan yang lebih luas, khususnya di sektor konstruksi.
Negara ini mempunyai catatan keselamatan yang buruk, dan sayangnya kecelakaan fatal sering terjadi.
