Kesal Karena Kerja Sama dengan AS, Irak Hentikan Ekspor Minyak ke Yordania

Perdana Menteri baru Irak, Mohammed Shia al-Sudani.
Sumber :
  • AP Photo.

VIVA Dunia – Seorang anggota parlemen Irak mengungkapkan bahwa ia telah memulai proposal untuk menangguhkan ekspor minyak bersubsidi ke Yordania.

Baba Vanga Ramal Perang Dunia III Akan Terjadi, Gegara Konflik Iran-Israel?

Seperti diketahui, Yordania mengimpor sekitar 95 persen kebutuhan energinya, dan Irak adalah salah satu pemasok utama minyak mentah. Tahun lalu, Irak mengekspor rata-rata 1,4 juta barel minyak mentah per hari, dimana 100.000 barel per hari diekspor ke Kerajaan Hashemite tersebut. 

Melansir Middle East Monitor, Selasa, 6 Februari 2024, anggota parlemen Mustafa Jabbar Sanad mengatakan dia mengumpulkan tanda tangan dari sesama anggota parlemen untuk mengeluarkan resolusi, di tengah tuduhan bahwa negara tetangganya itu berpartisipasi dalam serangan udara AS di Irak, menyusul serangan pesawat tak berawak mematikan yang dilakukan oleh faksi perlawanan Irak terhadap pangkalan AS di perbatasan Yordania-Suriah.

AS Kirim 25 Ribu Makanan Siap Saji ke Jalur Gaza Melalui Udara

VIVA Militer: Pangkalan militer Amrerika Serikat di Yordania

Photo :
  • radar.am

Sanad menyatakan, “Saya telah mengumpulkan tanda tangan dari anggota parlemen untuk mengeluarkan resolusi parlemen yang mengharuskan Kementerian Perminyakan menghentikan penjualan minyak bersubsidi ke Yordania.”

Tesla Bakal Luncurkan Mobil Listrik Murah? Ini Kata Elon Musk

“Kita harus menggunakan sumber daya kita dengan benar untuk menjaga martabat negara kita dan melindungi kehidupan rakyat kita, harga diri kita, dan kedaulatan nasional kita,” tambahnya.

Seruan untuk melakukan pemungutan suara mengenai resolusi mengharuskan Kementerian Perminyakan untuk berhenti menjual minyak mentah dengan harga yang didukung ke Yordania karena dugaan keterlibatan Amman (Ibu Kota Yordania) dalam serangan baru-baru ini terhadap Irak.

Namun, laporan Jordan Times mengutip sumber dari Angkatan Bersenjata Yordania-Tentara Arab (JAF) kemarin yang mengatakan bahwa Angkatan Udara Kerajaan Yordania tidak ambil bagian dalam serangan udara AS di Irak.

Sumber JAF menggambarkan laporan berita tersebut sebagai hal yang “tidak berdasar”, dan menekankan rasa hormat tentara Yordania terhadap kedaulatan Irak dan hubungan persaudaraan Kerajaan Arab Saudi yang mengakar dengan semua negara Arab.

Pada hari Jumat, AS menargetkan 85 lokasi di Irak dan Suriah, termasuk markas komando dan kontrol, pusat intelijen, roket dan rudal, lokasi penyimpanan drone dan amunisi serta fasilitas lain yang terhubung dengan faksi yang didukung Iran atau Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Perdana Menteri baru Irak, Mohammed Shia al-Sudani.

Photo :
  • AP Photo.

Serangan udara tersebut dikutuk oleh kantor Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani sebagai “agresi baru terhadap kedaulatan Irak.”

Ini bukan pertama kalinya Parlemen Irak menyerukan penghentian ekspor minyak ke Yordania. Zainab Al-Mousawi, anggota Komite Minyak dan Gas Parlemen, sebelumnya menyatakan bahwa sikap Yordania “secara konsisten bermusuhan” terhadap Irak, khususnya terhadap Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), yang diintegrasikan ke dalam angkatan bersenjata Irak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya