AS dan Yordania Berikan Bantuan ke Jalur Gaza di Tengah Konflik Serangan Israel
- Anadolu Ajansi
VIVA – Amerika Serikat dan Yordania mengerahkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza pada hari Senin 1 April 2024.
"Komando Pusat AS dan Angkatan Udara Kerajaan Yordania mengirimkan bantuan kemanusiaan gabungan ke Gaza utara pada tanggal 1 April 2024, pukul 12:16 siang (waktu Gaza) untuk memberikan bantuan penting kepada warga sipil di Gaza yang terkena dampak konflik yang sedang berlangsung,”ungkap Komando Pusat AS.
VIVA Militer: Penduduk Gaza, Palestina, korban serangan militer Israel
- wsj.com
Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Rabu, 3 April 2024, komando Pusat AS (CENTCOM) menambahkan bahwa pesawat C-130 menjatuhkan 25.344 ransum setara, termasuk beras, tepung, susu, dan pasta serta makanan kaleng.
“Selama misi hari ini, sekitar 60 paket mendarat di laut. CENTCOM saat ini tidak menilai kerusakan pada warga sipil atau infrastruktur tetapi terus memantau situasinya,” tegasnya seraya menambahkan bahwa bantuan kemanusiaan dari udara berkontribusi terhadap upaya Amerika yang sedang berlangsung. Hal ini menjadikan upaya pemerintah untuk meringankan penderitaan manusia.
“Bantuan ini merupakan bagian dari upaya keberlanjutan dan kami terus merencanakan pengiriman udara selanjutnya,” katanya.
Pentagon sebelumnya mengatakan keamanan adalah prioritas utama ketika merencanakan serangan udara.
Sementara itu, Israel telah melancarkan serangan militer mematikan ke Jalur Gaza sejak serangan lintas batas tanggal 7 Oktober oleh kelompok Palestina Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Sejak saat itu, setidaknya 32,845 warga Palestina tewas dan hampir 75,400 lainnya terluka di tengah kehancuran yang meluas dan kekurangan kebutuhan dasar.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan masyarakatnya, terutama di Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Pengungsi warga Gaza akibat serangan Israel (aljazeera.com)
- vstory
Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ), yang pada hari Kamis menuntut Israel berbuat lebih banyak untuk mencegah kelaparan di Gaza.
