Putin Bertemu Xi Jinping, Perang Ukraina Jadi Topik Diskusi

Presiden Putin Tiba di China (Doc: AP Photo/Yue Yuewei)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Beijing – Presiden China, Xi Jinping menyambut kedatangan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Kamis, 16 Mei 2024, ketika ia memulai kunjungan kenegaraan dua hari di Beijing. Keduanya berjabat tangan pada upacara penyambutan setelah kedatangan Putin di Beijing saat fajar.

Korsel Minta Senjata Nuklir Amerika Buat Lawan Korut, China Meradang

Putin, Xi, dan pejabat tinggi lainnya diperkirakan akan mengadakan pertemuan, yang akan menekankan komitmen mereka terhadap hubungan tanpa batas, yang mereka tandatangani pada tahun 2022, tepat sebelum Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.

Xi Jinping bertemu Vladimir Putin di Moskow

Photo :
  • Financial Times
Indonesia Bisa Tiru China! Turunkan Angka Kesakitan TB 25 Persen dengan Cara Ini

Sejak itu, Rusia menjadi semakin bergantung secara ekonomi pada Tiongkok karena sanksi Barat yang memutus akses Rusia terhadap sebagian besar sistem perdagangan internasional.

Menjelang kunjungan tersebut, Putin mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media Tiongkok bahwa Kremlin siap untuk bernegosiasi mengenai konflik di Ukraina.

Klinik Ekspor Bea Cukai Malang Bawa UMKM ke Pasar Internasional

"Kami terbuka untuk berdialog mengenai Ukraina, tetapi negosiasi semacam itu harus mempertimbangkan kepentingan semua negara yang terlibat dalam konflik, termasuk kepentingan kami,” kata Putin, dikutip dari Associated Press, Kamis, 16 Mei 2024.

Perjalanan dua hari pemimpin Rusia tersebut terjadi ketika pasukan negaranya melancarkan serangan di wilayah Kharkiv, Ukraina timur laut, yang dimulai pekan lalu sebagai serangan perbatasan paling signifikan sejak invasi besar-besaran dimulai, yang memaksa hampir 8.000 orang meninggalkan rumah mereka.

Vladimir Putin dan Xi Jinping pada pertemuan 4 Februari 2022

Photo :
  • Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

Seiring dengan upaya Moskow untuk meningkatkan keunggulannya di wilayah Donetsk, perang yang telah berlangsung selama 2 tahun ini telah memasuki tahap kritis bagi kekuatan militer Ukraina yang terkuras dan sedang menunggu pasokan rudal anti-pesawat dan peluru artileri baru dari Amerika Serikat.

“Kami tidak pernah menolak untuk bernegosiasi,” ujar Putin.

“Kami mengupayakan penyelesaian konflik ini secara komprehensif, berkelanjutan dan adil melalui cara-cara damai. Kami terbuka untuk berdialog mengenai Ukraina."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya