- AP Photo
VIVAnews - Pemerintah India berencana merobohkan suatu bangunan apartemen baru di Kota Mumbai. Pasalnya peruntukan apartemen itu telah disalahgunakan menjadi ladang korupsi dan bentuk bangunannya juga melanggar aturan tata ruang dan lingkungan hidup.
Menurut kantor berita Associated Press, penghancuran itu diperintahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup India, Jairan Ramesh, Minggu 16 Januari 2011. "Bangunan itu harus dihancurkan dalam jangka waktu tiga bulan," kata Ramesh.
Dia mempersoalkan bahwa pembangunan apartemen itu sudah melanggar aturan. Tadinya, gedung itu hanya akan dibangun paling tinggi enam tingkat. Nyatanya, malah dipertinggi menjadi 31 tingkat.
Selain itu, peruntukan bangunan itu disalahgunakan. Tadinya, apartemen bernama Adarsh Housing Society itu dibangun untuk para veteran perang dan kaum janda. Namun, setelah jadi, kompleks flat itu justru menjadi milik para pejabat sipil dan militer berikut kroni-kroni mereka di negara bagian Maharashtra.
Media massa India mengabarkan, dari 103 unit apartemen, hanya tiga yang sesuai peruntukkan, sedangkan sisanya menjadi milik pihak-pihak yang tidak berhak.
Bagi kalangan publik, pembangunan apartemen itu sarat dengan praktik korupsi. Itulah sebabnya Menteri Besar Negara Bagian Maharashtra, Ashok Chavan, tahun lalu dipaksa mengundurkan diri setelah ketahuan bahwa mertua dan kerabatnya memiliki sejumlah flat di apartemen tersebut.
Selesai dibangun pada 2008, harga satu unit apartemen itu paling murah dijual enam juta rupee (sekitar Rp1,2 miliar). Kini, harganya bisa mencapai 80 juta (sekitar Rp16 miliar).
Tak mau properti mereka dihancurkan, tim pengacara pemilik apartemen berencana menggugat kebijakan pemerintah itu. Masalah apartemen di Mumbai itu merupakan salah satu skandal korupsi yang menghebohkan pemerintah India.
Jeep Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Lebih Murah Usai Tak Laku, Berapa Harga Bekasnya?
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) akan melakukan ulang lelang mobil Jeep Rubicon Wrangler milik Mario Dandy Satriyo dengan harga murah karena tidak laku.
