Tak Sampai 3 Pekan,Iran Hukum Gantung 47 Napi

Korban kekerasan di Guatemala.
Sumber :
  • AP Photo/ Rodrigo Abd

VIVAnews - Sejak awal tahun ini, Iran sudah menghukum gantung 47 narapidana. Kebanyakan dari mereka adalah penjahat narkoba.

Pihak berwenang Iran, bila dirata-rata, menghukum mati seorang narapidana setiap delapan jam. Jumlah terhukum gantung ini diperkirakan terus bertambah.

Laporan ini dikeluarkan oleh Badan Kampanye Internasional Hak Asasi Manusia di Iran (ICHRI), seperti dilansir dari harian The Guardian, Senin 17 Januari 2011.

Kondisi Terkini Betharia Sonata, Jalani Latihan Motorik Pasca Alami Gejala Stroke

Menurut laporan ICHRI, hampir semua yang dihukum gantung adalah mereka yang tersangkut kasus penjualan obat-obatan terlarang. Sedangkan dua lainnya adalah para aktivis politik penentang pemerintah.

Berdasarkan data ICHRI, Iran menempati posisi kedua diantara negara-negara dengan hukuman mati terbanyak setiap tahun setelah China. Tahun lalu, dilaporkan 179 orang digantung oleh pemerintah Iran. Tahun 2009 bahkan lebih banyak lagi, 388 orang tewas digantung.

ICHRI melaporkan dua orang aktivis politik Iran yang digantung tahun ini adalah Ali Saremi, 62, dan Hossein Khezri, 28. Saremi dihukum gantung setelah ditangkap pada 2007 karena menghadiri peringatan ke 19 tahun pembantaian 30.000 tahanan politik oleh rezim Iran pada 1988.

Saremi terkenal sering keluar masuk penjara Iran. Total dia pernah mendekam 23 tahun di penjara. Dia divonis gantung tanpa melalui proses pengadilan.

Sedangkan Khezri, 28, ditahan karena dugaan keterlibatannya dengan kelompok bersenjata Kurdi. Dia didakwa karena dianggap mohareb (musuh Tuhan) dan membahayakan keamanan negara. Dipenjara, dilaporkan dia seringkali menerima siksaan dan matanya tidak dapat melihat dengan jelas karena pukulan.

“Banyak pertanyaan mengenai proses hukum yang benar, vonis terhadap terpidana mati atau bahkan identitas mereka. Ada kekhawatiran yang serius mengenai penyalahgunaan pengadilan oleh intelijen dan polisi keamanan untuk melancarkan agenda mereka melalui hukuman mati ini,” ujar direktur eksekutif ICHRI, Hadi Ghaemi.

Ghaemi mengatakan bahwa dia meyakini pemerintah Iran tengah berusaha untuk menumpas para aktivis Kurdi. Menurut laporan ICHRI, terdapat 14 aktivis Kurdi yang terancam hukuman mati.

Saat ini, yang tengah menunggu hukuman gantung di Iran adalah Fatemeh Salbehi, 16, yang didakwa telah membunuh suaminya. Masyarakat Internasional menyoroti kasus ini sebagai kekejaman terhadap anak di bawah umur, mereka membuat petisi pembebasan Salbehi. (sj)

Hyundai Siap Sediakan Mobil Listrik untuk Pejabat Tinggi Indonesia
Industri hulu migas (ilustrasi)

Eskalasi Konflik Timur Tengah Memuncak, Industri Hulu Migas Jadi Harapan RI

Industri hulu migas nasional menjadi harapan masyarakat Indonesia dalam mencapai ketahanan energi di tengah eskalasi konflik Timur Tengah

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024