Dubes Ivanov: Terorisme Rusia Disokong Asing

Korban luka akibat pengeboman di Bandara Domodedovo, Moskow
Sumber :
  • AP Photo/Ivan Sekretarev

VIVAnews - Seperti di negara-negara lain, terorisme menjadi tantangan utama bagi keamanan Rusia. Kawasan Kaukasus dikenal sebagai markas pemberontak Chechen yang sering melakukan serangan teror.

Beberapa hari lalu, beredar video pemimpin pemberontak yang bersumpah akan menjadikan Rusia penuh air mata dan darah pada 2011. Pemerintah Rusia menanggapi ancaman ini dengan serius menyusul ledakan di bandara Domodedovo, 24 Januari 2011, yang menewaskan 36 orang.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov, mengatakan bahwa saat ini pemerintah Rusia menerapkan peraturan pengamanan yang ketat di beberapa sarana transportasi massa. “Saya tahu hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para penumpang, namun hal ini tidak terelakkan lagi,” ujar Ivanov dalam suatu diskusi di Jakarta, Selasa 8 Februari 2011.

Dia mengatakan bahwa terorisme di Rusia bukan semata masalah dalam negeri, namun sudah menjadi isu internasional yang harus diselesaikan melalui kerjasama antar negara. Ini terkait dengan pergerakan pemberontak di perbatasan antara Rusia dengan Chechnya, atau yang dikenal dengan pemberontak Chechen.

“Ancaman terorisme bukanlah masalah domestik Rusia saja, namun juga masalah internasional. Tanpa kerjasama internasional, ancaman ini tidak akan dapat diselesaikan,” ujar Ivanov.

Dia mengatakan bahwa maraknya terorisme di bagian ini adalah karena hubungan para pemberontak dengan militan Afghanistan dan Pakistan Utara. Mereka menerima pembekalan di kedua negara ini, maka dari itulah diperlukan kerjasama internasional untuk membendung semakin banyaknya militan Chechen.

“Terorisme di Rusia, kebanyakan didanai oleh negara lain, terutama oleh militan di Afganistan dan Pakistan utara. Di sinilah mereka mendapatkan pelajaran dan pencucian otak,” ujar Ivanov.

Untuk itulah, Rusia telah menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi internasional, diantaranya adalah ASEAN, sebagai pilar persatuan negara Asia Tenggara. Rusia, tahun ini akan menghadiri East Asian Summit, yang salah satu agendanya adalah perlawanan terhadap terorisme, hal ini, ujar Ivanov, akan menjadi sarana yang tepat bagi Rusia untuk menangkal terorisme.

“Rusia tidak pernah bolos dalam menghadiri pertemuan dengan ASEAN, diantaranya menghasilkan pernyataan bersama tentang keamanan dan stabilitas di Asia Pasifik,” ujar Ivanov. Diantara yang pernah dihadiri Rusia adalah pertemuan menlu ASEAN di Hanoi pada Juli 2004 yang membahas masalah perlawanan terhadap terorisme.

Dengan Indonesia sendiri, kerjasama anti terorisme masih terus berjalan. Diantaranya adalah pertemuan bilateral pemberantasan terorisme di Moskow tahun lalu. Ivanov mengatakan pertemuan kedua masalah ini akan segera diadakan pada tahun ini.

“Pada pertemuan kedua nanti, kami akan merumuskan langkah praktis, bertukar informasi, bertukar analisis, dan komitmen partisipasi kedua negara dalam pemberantasan terorisme internasional,” ujar Ivanov. (sj)

Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil
Hyoyeon Girls Generation saat menggunakan kebaya Bali - Sunber Foto tangkapan layar Instagram @xosone_ss

Syuting Tak Berizin, Artis dan Kru Variety Show Pick Me Trip In Bali Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai melakukan pemeriksaan terhadap 31 WNA asal Korea Selatan dan 1 WNI dalam pembuatan film reality show' Pick Me Trip in Bali'.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024