Gelar Doktor Putra Khadafi Terancam Dicabut

Saif al-Islam
Sumber :
  • esquire.com

VIVAnews - Suatu universitas terkemuka Inggris, London School of Economics (LSE), melakukan penyelidikan atas disertasi doktoral (PhD) yang disusun Saif al-Islam Khadafi. Putra pemimpin Libya itu diduga membayar orang lain untuk membuatkannya disertasi dan melakukan plagiat terhadap karya orang lain.

Menurut harian The Guardian, Selasa 1 Maret 2011, tuduhan ini pertama kali disampaikan oleh himpunan mahasiswa LSE yang mengatakan bahwa terdapat dugaan Saif telah melakukan plagiat atau menyewa orang lain. Himpunan mahasiswa LSE menuntut adanya penyelidikan yang melibatkan pihak luar terhadap dugaan ini.

“Terdapat dugaan serius yang mempertanyakan gelar PhD Saif Al Islam. Kami menyerukan penyelidikan eksternal terhadap dugaan ini,” ujar juru bicara himpunan mahasiswa LSE.

Saat ini, pihak LSE tengah menindaklanjuti tuduhan tersebut dengan membentuk tim internal, bukan eksternal, untuk menyelidiki dua tuduhan tersebut. Direktur LSE, Howard Davies, mengatakan bahwa mereka akan mencari fakta pendukung yang akan membuktikan tuduhan terhadap Saif. Jika terbukti, bukan tidak mungkin gelar PhD Saif akan dicabut.

Tesis doktoral Saif yang berjudul “The Role Of Civil Society In The Democratisation Of Global Governance Institutions” dikatakan banyak mencontek dari tulisan-tulisan riset beberapa organisasi. Diantaranya adalah Riset Dana Moneter Internasional (IMF) tahun 2005, dan penelitian Tim Jones dan Peter Hardstaff, yang berjudul “Menyangkal Demokrasi: bagaimana IMF dan Bank Dunia Mengambil Kekuasaan dari Rakyat”.

Disebutkan terdapat 16 bagian yang menyalin langsung dari riset-riset tersebut. Padahal pada lembar pembukaan, Saif mengatakan bahwa dia melakukan riset sendiri sesuai yang ditugaskan langsung oleh pembimbing dan pengawasnya.

LSE terkenal memiliki hubungan dekat dengan keluarga Muammar Khadafi. Dilaporkan setahun setelah Saif lulus, yaitu pada 2009. Yayasan keluarga Khadafi memberikan dana bantuan penelitian kepada LSE sebesar 1,5 juta poundsterling atau sekitar 21,4 miliar.

Mengetahui sifat kediktatoran dan kekejaman Khadafi terhadap rakyatnya, Davies mengaku malu telah menerima dana itu. Dia juga merasa menyesal telah menjalin hubungan antara universitas dengan keluarga Khadafi.

Selain itu, Davies juga menyesal telah mengunjungi negara itu untuk memberikan masukan bagaimana cara memodernisasi institusi keuangan di Libya.

Dasco Ungkap Kabar Terbaru soal Ide 'Presidential Club' yang Ingin Dibentuk Prabowo

“Mengetahui apa yang terjadi sekarang dan bagaimana kita seharusnya bertindak pada krisis seperti ini, maka penilaian kami jadi berbeda,” ujar Davies.

Jhonny Iskandar

Profil Jhonny Iskandar Sang Legenda Dangdut yang Kini Tutup Usia

Dunia musik dangdut berduka. Salah satu legenda dangdut, Jhonny Iskandar telah menghembuskan nafas terakhirnya pada hari ini, Jumat, 10 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024