Menteri Pakistan Dibunuh Taliban

Serangan Teror di Pakistan
Sumber :
  • AP Photo/K.M. Chaudary

VIVAnews - Seorang menteri di Pakistan yang terkenal menentang undang-undang penodaan agama di Pakistan tewas di tembak pada Rabu pagi, 2 Maret 2011. Kelompok Taliban yang mengaku bertanggung jawab mengatakan bahwa ini adalah peringatan bagi mereka yang menentang undang-undang tersebut.

Menurut laporan kepolisian, dilansir dari laman CNN, Menteri Urusan Kelompok Minoritas, Shahbaz Bhatti, ditembak di Islamabad. Kelompok militan Taliban Pakistan langsung mengeluarkan pernyataan mengenai penembakan tersebut.

"Pembunuhan Bhatti adalah pesan bagi mereka semua yang menentang undang-undang penodaan agama," ujar juru bicara Taliban, Ihsanullah Ihsan.

Bhatti yang beragama Kristen semasa hidupnya memang terkenal kritis terhadap undang-undang penodaan agama. Dia mengatakan rela mengorbankan hidupnya untuk prinsip yang dia anut. Karena menurutnya selama ini rakyat Pakistan merasa tertekan dengan UU tersebut.

Setelah mengeluarkan pernyataan tersebut, Bhatti mengaku mendapatkan banyak ancaman pembunuhan. Selain Bhatti, masih banyak lagi anggota parlemen yang menentang UU penodaan agama yang juga menjadi target pembunuhan.

UU penodaan agama memungkinkan dihukum mati seorang yang dirasa menghina Islam, Alquran dan Nabi Muhammad.

Bhatti bukan satu-satunya pejabat pemerintah yang terbunuh akibat penentangan terhadap UU ini. Sebelumnya, pada Januari, gubernur provinsi Punjab, Salman Taseer, dibunuh oleh pengawalnya sendiri akibat Taseer vokal menyuarakan penentangan terhadap UU penodaan agama. (sj)

MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP
Perbedaan Internet Dedicated dan Up To Shared Bandwidth | Saat ini jaringan internet sudah semakin luas tersedia untuk banyak orang.

Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet

Anak usaha Jakpro menginisiasi pemanfaatan lampu jalan milik Pemerintah Provinsi Jakarta untuk dikembangkan menjadi PJU Pintar. Bisa terkoneksi internet dan 5G.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024