Krisis Nuklir Fukushima

Satu Reaktor Rusak, Radiasi Kembali Mengancam

Samurai nuklir Fukushima 2
Sumber :
  • AP

VIVAnews - Salah satu reaktor di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, Jepang, diduga mengalami kerusakan. Hal ini dikhawatirkan akan menyebarkan radiasi dengan tingkat yang lebih banyak lagi ke udara.

Rowoon Ungkap Alasan Keluar dari SF9 dan Fokus di Akting Sebagai Aktor

Seperti dilansir dari laman Associated Press, Jumat, 25 Maret 2011, juru bicara badan keamanan nuklir Jepang, Hidehiko Nishiyama, mengatakan bahwa terdapat data yang menunjukkan keganjilan pada fungsi reaktor di PLTN tersebut. "Kemungkinan salah satu reaktor mengalami kerusakan," ujar Nishiyama.

Dia mengatakan bahwa kemungkinan besar reaktor yang mengalami kerusakan adalah reaktor unit tiga, yang meledak pada Senin, 14 Maret 2011. Unit reaktor ini adalah yang paling bermasalah sejak krisis nuklir terjadi di Fukushima. Menampung bahan bakar radioaktif sebanyak 170 ton, kerusakannya dapat berakibat fatal.

Profil Dio Novandra, Pacar Megawati Hangestri yang Dikenalkan ke Para Pemain Red Spark

Sejauh ini, radioaktif sengaja diatur pengeluarannya oleh tim untuk mengurangi tekanan di dalam selubung. Jika reaktor rusak, dikhawatirkan pengeluaran radioaktif menjadi tidak terkontrol dan dapat menyebarkan radiasi dalam jumlah besar ke udara.

Pekerjaan di reaktor dihentikan ketika dilakukan pengecekan unit-unit reaktor di PLTN tersebut.

Harga Gula Meroket, Ini Kata Kadis Perindag ESDM Sumut

Sementara itu, usaha untuk mendinginkan reaktor dengan memompa air laut ke dalam selubung reaktor dikhawatirkan terhambat akibat endapan kristal garam dalam saluran penyalur air.

Dilansir dari laman CNN, kristal garam yang mengendap tersebut berasal dari air laut yang dialirkan ke reaktor. Ketika air laut menguap akibat pemanasan di selubung reaktor, maka garam tertinggal di dasarnya. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan semakin memanasnya suhu di dalam selubung.

Ahli nuklir dari Universitas Michigan, Gary Was, mengatakan bahwa jika garam mengendap di reaktor maka tidak menjadi masalah. Namun jika mengendap di selang penyalur air, kemungkinan akan menghambat laju air laut. "Jika mengendap di inti reaktor, maka tidak akan terlalu jadi masalah. Karena garam akan meleleh dengan suhu yang sangat panas di dalam," ujarnya.

Air laut merupakan alat utama dalam upaya mendinginkan reaktor nuklir di Fukushima. Pasca gempa bumi dan tsunami dua pekan lalu, petugas menggunakan air laut dengan menyuntikkannya langsung ke reaktor, maupun melalui semprotan meriam air atau ditumpahkan melalui helikopter. Dalam satu menit, 100 galon air disalurkan ke dalam setiap reaktor di PLTN ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya