Ahli PBB: Fukushima Tak Separah Chernobyl

Foto satelit yang memperlihatkan PLTN Fukushima yang rusak akibat gempa.
Sumber :
  • AP Photo/DigitalGlobe

VIVAnews -- Bencana nuklir Jepang menimbulkan kekhawatiran dunia soal dampak radiasinya pada manusia. Musibah serupa di Chernobyl dan Three Mile Island masih menjadi trauma.

Ketua komite ilmiah PBB untuk dampak radiasi atom,  Wolfgang Weiss mengatakan, masih terlalu dini untuk menilai sejauh mana dampak krisis yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Fukushima Dai-Ichi, sebab ia masih berlangsung.

Untuk diketahui, kompleks enam reaktor Fukushima lumpuh diguncang gempa dan diterjang tsunami, Jumat 11 Maret 2011 lalu. Pihak berwenang sedang berjuang agar situasi di bawah kontrol. Usaha ini bisa makan waktu berbulan-bulan.

Saat ditanya komparasi bencana Fukushima dengan dua lainnya, Weiss menjawab, "Ada di antaranya. Tak sedramatis Chernobyl, tapi jelas lebih serius dari Three Mile Island," kata dia seperti dimuat News.com.au, Kamis 7 April 2011.

Weiss, yang juga mengepalai departemen proteksi radiasi dan kesehatan Jerman mengatakan, kedekatan Fukushima dengan Samudera Pasifik menjadi faktor menguntungkan.

"Pasifik mengambil semuanya (radiasi fukushima). Di sana akan terjadi pengenceran dalam jumlah besar."

Sementara, Fred Mettler, anggota komite PBB, mengatakan salah satu perbedaan Fukushima dengan Chernobyl adalah bahwa Chernobyl dikelilingi tanah. Saat itu ratusan orang terpapar radiasi dosis tinggi dan 135 orang menderita penyakit akut akibat radiasi.

"Kami belum melihat semua itu di Fukushima, manajemen dini lebih Jepang  sangat berbeda dengan apa yang terjadi di Chernobyl," kata Mettler.

Dampak kasat mata, saat ini, kebocoran nuklir di Fukushima membuat produksi makanan di wilayah sekitar reaktor itu tercemar radioaktif. Radiasi dilaporkan telah mencemari ikan yang ditangkap dalam radius 80 km dari PLTN.

Daftar kekhawatiran dunia kepada produk makanan asal Jepang pun bertambah. Sejumlah negara sebelumnya memberlakukan ketat pengujian semua produk makanan asal negara ini, tak peduli dekat ataupun jauh dari lokasi PLTN. Diantaranya adalah China, Korea Selatan, Vietnam, Filipina dan Amerika Serikat.

Sebelumnya di negara-negara ini terdeteksi adanya kandungan radioaktif iodine-131 dengan kadar kecil. Walaupun kecil, namun pemerintah di negara-negara ini tak mau ambil resiko, mereka menerapkan peraturan ketat untuk impor makanan asal Jepang.

Tapi negara pertama memberlakukan pelarangan seluruhnya bagi semua produk makanan dari Jepang adalah India. Pada Selasa, 5 April 2011, pemerintah India menerapkan larangan impor semua jenis makanan tanpa kecuali yang berasal dari Jepang.

KPK Optimis Praperadilan Mantan Karutan Akan Ditolak Hakim
Erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, 8/5

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Kolom Abu 1.500 Meter di Atas Puncak

Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, dilaporkan mengalami erupsi pada Rabu, 8 Mei 2024, sekitar pukul  11:11 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.500 meter

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024