16 Tewas, Ribuan Terjangkit E Coli di Eropa

Bakteri Staphylococcus aureus
Sumber :
  • sun daily

VIVAnews - Wabah bakteri mematikan E Coli menimpa beberapa wilayah di Jerman sejak pekan lalu yang menewaskan hingga saat ini 16 orang dan menjangkiti 1.150 orang di delapan negara Eropa. Diduga, wabah berasal dari sayuran atau buah-buahan, namun belum ditemukan sumber pasti dari mana bakteri berasal.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Dilansir dari laman Associated Press, Rabu, 1 Mei 2011, Jerman merupakan negara terparah terjangkit wabah ini dengan hampir 400 penderita. Sebanyak 15 orang yang tewas berasal dari negara ini, sementara satu orang lagi dari Swedia.

Ahli dari Amerika Serikat mengatakan bahwa penyakit yang dikenal dengan nama hemolytic uremic syndrome ini jarang ditemui di manapun di dunia. Biasanya penyakit ini paling banyak disebabkan oleh makanan. 

Megawati Panaskan Mesin Politik PDIP, Pimpin Konsolidasi untuk Pilkada 2024

Pada awalnya, mentimun yang diimpor dari Spanyol diduga dalang penyakit mematikan tersebut. Namun berdasarkan penelitian, bakteri enterohaemorrhagic E. coli atau EHEC pada feses korban tidak sama dengan bakteri E Coli yang ditemukan pada mentimun Spanyol.

Kota Schleswig-Holstein, daerah terparah terkena wabah juga tidak menemukan bakteri serupa dalam pengujian pada 141 sampel makanan, termasuk mentimun, tomat, produk susu, zucchini dan telur. 

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Bakteri E Coli biasanya ditemukan dalam jumlah besar di sistem pencernaan manusia, sapi dan mamalia lainnya. Bakteri ini bertanggung jawab atas kontaminasi makanan di beberapa negara dunia. Tapi dalam kebanyakan kasus, E Coli hanya menyebabkan sakit perut biasa yang tidak mematikan.

EHEC berbeda. Bakteri yang merupakan evolusi E Coli ini menyebabkan sakit yang parah, mulai dari diare hingga anemia akut. Di Jerman, penyakit ini menjangkiti 373 orang, menyerang tepat pada ginjal. Dalam beberapa kasus, EHEC menyebabkan kejang-kejang, stroke hingga koma. (eh)

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu

Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merasa sangat khawatir tentang demonstrasi atau protes yang mendukung Palestina yang merebak di kampus-kampus Amerika Serikat

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024