600 Spesies Baru Ditemukan di Madagaskar

Hutan
Sumber :
  • mangabay.com

VIVAnews - Lebih dari 600 spesies baru ditemukan di pulau Madagaskar dalam 10 tahun terakhir. Namun, kelangsungan hidup mereka terancam akibat semakin padatnya manusia lengkap dengan berbagai ulah mereka.

Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala

Hal ini disampaikan dalam laporan yang dikeluarkan lembaga lingkungan hidup WWF, dilansir dari laman The Guardian. Di antara spesies baru tersebut adalah 385 jenis tanaman, 42 invertebrata, 69 ampibi, 61 reptil dan 41 mamalia. 

Paling menarik perhatian adalah tikus lemur Berthe, bertubuh sepanjang 10 cm dan berat hanya 30 gram, binatang ini adalah primata terkecil di dunia. Ada lagi laba-laba golden orb yang membangun jaringnya hingga berdiameter satu meter, dan tokek yang memiliki ekor seperti daun untuk menyamarkannya dari predator. 

Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan

Mark Wright, penasihat konservasi alam di WWF, mengatakan bahwa keberagaman hayati di pulau terbesar keempat dunia ini berkat terpisahnya pulau ini dengan pulau utama, Afrika. Keterpisahan yang terjadi selama 80 juta tahun ini, ujar Wright, membuat evolusi terjadi dengan pesat.

"Ini adalah pulau yang aneh. Letak geografisnya membantu membentuk spesies. Pegunungan di tengah, di timur pulau terdapat hutan hujan. Tapi di barat sangat kering. Jadi pulau ini terdapat varietas lingkungan mulai dari lingkungan basah hingga lingkungan kering," ujar Wright.

Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali

Namun, keragaman Madagaskar terancam. Wright mengatakan bahwa ratusan spesies di pulau ini sangat rentan, terutama karena meluasnya pemukiman warga dalam beberapa tahun terakhir. 

Penduduk, ujarnya, masih menggunakan kayu bakar untuk memasak dan membangun rumah. Hal ini akan menyebabkan kerusakan pada habitat hutan. Akibat perilaku ini, dalam 20 terakhir, Madagaskar kehilangan lebih dari satu juta hektar hutannya. 

Wright mengatakan perlindungan hutan harus juga menjadi tanggung jawab penduduk lokal. Salah satu cara menimbulkan keinginan melindungi hutan adalah memberikan insentif kepada warga untuk setiap lahan yang mereka lindungi.

"Jika mereka tidak memiliki cara untuk memenuhi nafkah, tentu saja mereka akan beralih ke sektor sumber alam," ujar Wright. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya