Inggris Tolak Bantu Ekonomi Yunani

Perdana Menteri Inggris, David Cameron.
Sumber :
  • AP Photo/Musadeq Sadeq

VIVAnews - Pemerintah Inggris menyatakan tidak akan mengeluarkan sepeser pun dari uang pajak rakyatnya untuk membantu perekonomian Yunani yang sedang morat-marit. Hal ini akan disampaikan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, di hadapan para pemimpin Uni Eropa akhir minggu ini.

Hal ini disampaikan Cameron, dilansir dari laman The Telegraph, Selasa, 21 Juni 2011. Dia mengatakan bahwa Inggris tidak akan berpartisipasi dengan negara-negara Eropa lainnya dalam memberikan dana talangan (bailout) kepada Yunani.

Rencananya, negara-negara eurozone akan memberikan bailout kepada Yunani sebesar 12 miliar euro atau sekitar Rp148 triliun untuk mengatasi inflasi di Yunani. Inggris yang bukan merupakan bagian dari 17 negara eurozone tidak memiliki andil dalam bailout Yunani.

Namun, Menteri Keuangan Inggris Mark Hoban mengatakan kepada Cameron bahwa Inggris mau tidak mau akan turut memberikan sebagian dananya untuk Yunani. Hal ini dikarenakan Inggris adalah salah satu pemegang saham terbesar di IMF, yang notabene merupakan salah satu pionir pemberi bantuan bagi Yunani.

"Saya kira kita tidak perlu ikut campur. Tidak akan dan saya akan memperjuangkan posisi Inggris ini di Dewan Eropa minggu ini," ujar Cameron.

Pada dasarnya menteri-menteri keuangan Eropa menolak memberikan bailout jika Yunani tidak mampu menerapkan langkah penghematan hingga sebesar 28 miliar euro (Rp345 triliun).

Respons Albertina Ho Usai Dilaporkan ke Dewas oleh Pimpinan KPK

Pemerintah Yunani saat ini tengah memperjuangkan ratifikasi langkah penghematan oleh parlemen. Jika diberlakukan, berarti pajak akan dinaikkan dan pemotongan anggaran diberlakukan. (eh)

Anies Baswedan dan Presiden DPP PKS Ahmad Syaikhu.

PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Apa?

Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah mendatangi markas PKB pada Rabu kemarin.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024