- AP Photo/Ng Han Guan
VIVAnews - China melepas seorang seniman-aktivis ternama Ai Weiwei dari tahanan. Ai sebelumnya mendekam di penjara selama hampir tiga bulan atas kasus penggelapan pajak, namun pihak keluarga dan kalangan pegiat HAM menilai penahanan itu akibat sikap kritis dia terhadap penguasa China.
Menurut kantor berita Associated Press (AP), Ai diperbolehkan pulang ke rumah pada Rabu malam waktu setempat. Dia hanya menyatakan kondisinya baik-baik saja dan tidak mau berbicara banyak karena itu menjadi syarat pembebasannya.
"Maaf saya tidak bisa [bercakap-cakap]. Saya masih dalam masa percobaan, mohon dimengerti," kata Ai dalam bahasa Inggris, seperti yang dikutip AP. Dia terlihat sangat lelah setiba di rumahnya, di pinggir Ibukota Beijing, menjelang tengah malam. Saat itu, Ai didampingi ibu dan istrinya.
Kantor berita pemerintah China, Xinhua, mengabarkan bahwa Ai dilepas setelah mengaku bersalah atas kasus penggelapan pajak. Namun, pihak keluarga dan pegiat HAM membantah tuduhan itu.
Ai dikenal sebagai seorang seniman yang kritis terhadap rezim komunis China. Menurut mereka, penahanan Ai merupakan hukuman bagi dia karena mengritik pemerintah dan menyorot masalah-masalah sosial di Tiongkok.
Penahanan seniman berusia 54 tahun itu mengundang kecaman internasional. AS dan sejumlah negara lain mengatakan bahwa penahanan itu pertanda bahwa situasi HAM di China tengah memburuk. Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, menyambut baik pembebasan Ai sekaligus prihatin bahwa dia masih belum bebas secara murni.
Sejumlah kolega Ai masih ditahan pemerintah China. Namun belum ada kabar mengenai situasi yang mereka alami. Ai sendiri dikabarkan menderita tekanan darah tinggi dan diabetes. (eh)