AS Digoyang Demo Tolak Kekerasan Polisi

Pengunjuk rasa berusaha naik ke kereta di San Fransisco, AS.
Sumber :
  • AP Photo/Eric Risberg, File

VIVAnews - Empat stasiun bawah tanah San Fransisco, Amerika Serikat, ditutup akibat unjuk rasa massa memprotes kekerasan polisi, Senin, 15 Agustus 2011. Massa juga memprotes upaya polisi meredam unjuk rasa dengan mematikan jaringan telepon.

Dilansir dari laman Los Angeles Times, puluhan massa melakukan unjuk rasa di depan stasiun Civic Center pada Senin sore. Untuk menghindari adanya kerusuhan, polisi menutup stasiun Civic Center dan tiga stasiun lainnya di San Fransisco, yaitu stasiun Powell, Montgomery dan Embarcadero.

Selain menutup stasiun, polisi juga memerintahkan toko-toko dan restoran di sepanjang jalan untuk ikut ditutup, menyusul bergeraknya massa pengunjuk rasa ke stasiun yang lain. Akibat hal ini, transportasi di jam sibuk menjadi terganggu.

"Ketika suasana dinilai sudah tidak aman lagi, kami tidak bisa mempertaruhkan keselamatan para pekerja peron dan pegawai stasiun lainnya," ujar wakil kepala polisi stasiun bawah tanah San Fransisco (Bay Area Rapid Transit/BART).

Para pengunjuk rasa mengacungkan poster-poster dan meneriakkan "Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian! Polisi, babi, bubarkan polisi BART!". Massa disambut oleh oleh pasukan anti huru hara. Unjuk rasa berlangsung damai, tidak ada yang terluka maupun ditahan.

Massa berunjuk rasa untuk memprotes kematian Charles Blair Hill, 45, seorang tuna wisma yang tewas ditembak oleh dua orang polisi BART pada 3 Juli 2011. Penyelidikan membuktikan kedua orang polisi tersebut tidak bersalah karena terancam keselamatannya.

Aksi penembkan ini bukan kali pertama. menurut laporan majalah San Fransisco Bay View, telah enam orang yang tewas sejak tahun 1992 di tangan BART. Pada 11 Juli 2011, ratusan massa menggelar protes menentang kekerasan polisi. Kemarin adalah unjuk rasa ketiga kalinya yang digelar di stasiun San Fransisco.

Kelompok Hacker

Unjuk rasa kemarin juga diikuti oleh kelompok hacker Anonymous. Mereka memprotes upaya polisi memblokir jaringan telepon selama tiga jam pada unjuk rasa Kamis pekan lalu. Pemblokiran ini dilakukan untuk mencegah penyebaran informasi maupun provokasi massa.

Anonymous melalui akun Twitternya, dilansir dari laman San Fransisco Chronicle, juga mengatakan telah membobol situs internet stasiun bawah tanah San Fransisco sebagai bentuk protes. Anonymous membongkar semua data-data pengguna kereta api ke khalayak. (umi)

Ini Momen Eko dan Akri Jenguk Parto Patrio di Rumah Sakit
Wuling BinguoEV di Mandalika

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Perjalanan ini berhasil membuktikan, bahwa mobil listrik BinguoEV mampu menempuh perjalanan jauh dengan aman dan nyaman.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024