- asiaone.com
VIVAnews - Mantan Wakil Perdana Menteri Singapura, Tony Tan, 71, akhirnya terpilih sebagai Presiden Singapura setelah menang tipis dari kandidat lain, Tan Cheng Bock.
Tony Tan mendapatkan 35.19 persen suara (744.397) sementara Tan Cheng Bock harus puas dengan 34.85 persen (737.128). Total suara sah yang masuk dalam pemilihan presiden mencapai 2 juta, demikian dikutip laman BBC.
Departemen Pemilihan memerintahkan penghitungan ulang setelah melihat bahwa hasil awal menunjukkan perbedaan suara yang diperoleh Tony dan Tan hanya terpaut sekitar dua persen.
Uniknya, keempat kandidat presiden punya nama keluarga yang sama, yakni Tan.
Marjin suara tipis yang didapat Tony Tan merupakan tamparan bagi Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang menyokong sang kandidat menjelang pemilihan.
Dalam Pemilihan Umum tiga bulan lalu, Partai Aksi Rakyat memenangkan 81 dari 87 kursi yang diperebutkan. Meski partai oposisi hanya mendapatkan enam kursi, namun itu dianggap sebagai hasil yang menggembirakan. Para pemilih sempat menunjukkan rasa marah mereka atas permasalahan imigrasi, biaya hidup dan gaji tinggi pejabat pemerintah.
Singapura--bekas koloni Inggris--mulai memberlakukan jabatan kepresidenan pada tahun 1965 sejak negara itu menjadi sebuah republik. Kandidat presiden mencalonkan diri atas nama pribadi karena kepala negara Singapura haruslah seorang non-partisan.
Tokoh Agama Papua: Jangan Ikut Ajakan Sesat Aksi Demo 1 Mei, Pihak Tidak Bertanggungjawab
Adapun aksi demonstrasi tersebut itu rencananya digelar di Jayapura pada 1 Mei yang diklaim sebagai Hari Aneksasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
