Lupa Berat, Chirac Boleh Absen di Pengadilan

Mantan Presiden Prancis Jacques Chirac
Sumber :
  • AP Photo/Srdjan Ilic

VIVAnews - Hakim pengadilan di Paris mengizinkan mantan Presiden Prancis, Jacques Chirac, untuk absen dari sidang kasus korupsi yang menjerat dirinya. Sebelumnya, tim pengacara Chirac mengajukan izin kepada hakim bahwa klien mereka tidak bisa hadir karena menderita gangguan ingatan akut.

Menurut kantor berita Associated Press, Hakim Dominique Pauthe memaklumi ketidakhadiran Chirac setelah membuka sidang perdana kasus korupsi pada Senin waktu setempat.

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,17 Persen

Chirac diadukan ke meja hijau setelah diduga terlibat memanipulasi anggaran pemerintah lokal saat dia masih menjabat sebagai Walikota Paris dari 1977 hingga 1995. Chirac pun sempat menjadi presiden Prancis dari 1995 hingga 2007.

Hakim Pauthe menyatakan bahwa sidang korupsi yang melibatkan Chirac harus tetap berlangsung kendati yang bersangkutan diperbolehkan absen. "Mempertimbangkan izin tertulis yang telah disampaikan, yang bersangkutan boleh tidak hadir," kata Pauthe.

Menurut dia, Chirac akan divonis secara in absentia.  Dengan demikian Chirac merupakan presiden pertama Prancis yang diadili sejak berakhirnya Perang Dunia II pada 66 tahun lalu. Selama 12 tahun menjadi presiden, Chirac menikmati kekebalan hukum dari segala tuntutan. Kekebalan itu tidak dapat lagi dia nikmati.

Kendati demikian, tim pengacara Chirac tidak kehilangan akal. Mereka mengklaim bahwa mantan pemimpin berusia 78 tahun itu menderita penyakit anosognosia, yang membuat mengalami gangguan ingatan.     

Selain mengajukan izin tertulis mengenai ketidakhadiran Chirac, tim pengacara juga menyertakan rekam medis klien mereka setebal empat halaman. Laporan itu termasuk hasil scan otak dan pemeriksaan medis Chirac, masing-masing pada April dan Juli 2011.

"Saya yakin bahwa dia tidak bisa ingat peristiwa yang terjadi hingga 20 tahun lampau," kata pengacara Chirac, Jean Veil. Gangguan ini, menurut dia, terkait dengan stroke yang menyerang Chirac pada 2005.  
 
Sementara itu, pengacara dari kelompok anti korupsi Anticor, Jerome Karsenti, mendesak pemeriksaan medis independen untuk memastikan bahwa Chirac benar-benar menderita gangguan ingatan seperti yang diklaim pengacaranya. Karsenti berharap Chirac bisa dihadirkan di sidang pengadilan. 

Bila hakim tetap meneruskan sidang dan menemukan bahwa Chirac bersalah atas pasal penggelapan uang dan penyalahgunaan jabatan, maka dia terancam hukuman penjara hingga sepuluh tahun. Chirac sudah membantah tuduhan korupsi itu, namun tidak keberatan bila pengadilan memproses kasus tersebut.

Arkhan Fikri Gagal Penalti, Ini yang Dipikirkan Ernando Ari
Ilustrasi bertemu calon mertua.

Berapa Usia Seseorang Dianggap Tua?

Pertanyaan muncul mengenai kapan tepatnya "usia tua" mulai terasa. Beberapa merasa sudah "tua" saat mencapai 40-an, sementara yang lainnya merasakannya setelah umur ini.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024