Feri Tenggelam, 200 Orang Tewas

Kapal tenggelam
Sumber :

VIVAnews - Sebuah kapal Feri MV Spice Islanders yang membawa ratusan penumpang tenggelam saat berlayar dari Zanzibar ke Pemba, Tanzania, Sabtu 10 September 2011. Kantor berita Aljazeera melaporkan 200 orang diperkirakan tewas dalam kejadian itu.

Sementara 606 penumpang berhasil dievakuasi. Sedangkan kantor berita Associated Press melaporkan sekitar 307 orang masih dinyatakan hilang.

Juru Bicara Kepolisian Zanzibar, Mohamed Mhina sebanyak 192 mayat penumpang feri nahas itu telah ditemukan. "Besar kemungkinan mayat-mayat lain masih berada di perairan. Tim penyelamat masih mencari korban selamat dan tewas," kata Mhina sebagaimana dikutip Aljazeera.

Kapal Feri MV Spice Islanders diduga tenggelam karena kelebihan beban muatan. Ali Ramadhan, anggota tim penyelamat mengatakan diperkirakan lebih dari 800 penumpang di atas kapal. Sementara itu, Pejabat Kepolisian Zanzibar, Mussa Alli Mussa mengatakan ada 500 penumpang yang terdaftar dalam manifes.

Menolak Naik

Menurut salah satu penumpang yang selamat, Yahya Hussein, awalnya para penumpang menolak untuk naik kapal tersebut karena terlihat kelebihan beban. Hussein menjelaskan, Kapal feri MV Spice sebenarnya akan melakukan beberapa perjalanan di Zanzibar, yaitu Pulau Pemba dan Unguja. Kapal tersebut meninggalkan Unguja sekitar pukul 21.00 atau pukul 19.00 WIB dan dinyatakan telah hilang atau tenggelam sekitar pukul 01.00 atau 23.00 GMT.

"Saya menyadari ada sesuatu yang aneh pada pergerakan kapal. Rasanya seperti zigzag atau pusing," kata dia seperti dilansir Associated Press, Minggu 11 September 2011.

Diketahui, Hussein selamat karena bertahan dengan berpegangan pada sebuah papan kayu dengan tiga orang lainnya. "Setelah saya menyadari bahwa saya melompat ke sisi belakang kapal dan beberapa menit kemudian kapal miring pergi." kata dia. Dikatakan Hussein, Setelah kapal mulai miring, air bergegas menerobos kabin utama dan mesin mulai berhenti.

Sementara itu, Menurut Menteri Dalam Negeri Zanzibar, Muhammad Aboud banyaknya korban kapal feri tenggelam yang belum ditemukan, membuat Pemerintah Zanzibar memberlakukan status darurat untuk misi pencarian korban.

Dijelaskan Aboud, Pemerintah masih mencari korban yang hilang dengan bantuan alat-alat dari negara lain yang lebih canggih. Feri MV Spice Islanders bermuatan barang dan berpenumpang berlebihan dari yang telah dicatat. Ratusan orang merupakan penumpang tambahan yang ternyata tidak terdaftar.

“Mereka mencari jalan sendiri untuk naik ke dalam kapal, Beberapa penumpang menolak turun dari kapal ketika akan meninggalkan pelabuhan utama, Dares Salaam” ujar Aboud.

Dengan muatan lebih dari 120 ton gula, beras, dan tepung gandum, kapal ini mengangkut dua kali kapasitas kapal. Kapal tersebut harusnya bermuatan 60 ton. Kapal itu menuju bagian utara Pulau Zanzibar, yang menjadi tujuan para turis. Feri kemudian di hantam angin kencang dan ombak, yang akhirnya tenggelam di Samudera Hindia. Tempat kejadian berada di antara pulau utama Tanzania dan Pulau Pemba.

Kapal Feri MV Spice Islander mem bawa penumpang yang habis berlibur di akhir Ramadan kemarin. Kapal feri tersebut memang menjadi kendaraan paling populer untuk perjalanan wisata menuju pulau utama Zanzibar.

Kapten pilot helikopter lokal Neels van Eijk, yang memantau dari udara dan sempat menyelamatkan beberapa korban, menyatakan banyak korban yang berusaha keras untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing, dengan memegang kasur atau bahkan kulkas dan barang-barang yang dapat mengapung lainnya. Menurut dia, ada 200 orang lebih yang masih berada di dalam air. Dia menuturkan sulit untuk menemukan para korban yang masih terapung karena gelombang laut yang cukup tinggi. Ia dan regu penyelamat lainnya kesulitan untuk menemukan para korban.

Sementara itu ribuan warga berkumpul di dermaga Stone Town di Zanzibar, sebuah pulau dekat Pemba. Warga yang hadir memperlihatkan kemarahan. Mereka marah karena kapal dibiarkan berlayar dan meninggalkan pelabuhan dalam keadaan penuh. Mereka pun mendesak pejabat pemerintah mengundurkan diri.

Seperti diketahui, Pulau hijau dan perbukitan Pemba sering digambarkan sebagai salah satu tujuan scuba diving terbaik di dunia. Tanzania adalah sangat bergantung pada pariwisata untuk mendukung perekonomiannya. Pada tahun 2006 silam, kapal lain juga tenggelam di pulau Tanzania Zanzibar. Dalam peristiwa tersebut ratusan nyawa penumpang hilang. (eh)

Jusuf Kalla Sentil Prabowo soal Tambah Kementerian: Itu Bukan Kabinet Kerja tapi Kabinet Politis
Ramalan zodiak

Ramalan Zodiak Rabu 8 Mei 2024, Taurus: Rencanakan Pengeluaran Anda

Salah satunya ramalan dari zodiak Capricorn. Belanja besar-besaran ternyata bisa menganggu anggaran Anda, jadi belilah barang-barang penting dan paling Anda butuhkan saja

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024