- REUTERS/Kevin Lamarque
VIVAnews - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan kepada Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, bahwa mereka untuk saat ini tidak akan mendukung Palestina jadi anggota baru PBB. Maka, Obama mengatakan AS akan memveto setiap keputusan Dewan Keamanan PBB yang mendukung pengakuan tersebut.
Dilansir dari kantor berita Reuters, hal ini disampaikan Obama dalam pertemuannya dengan Abbas di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB, Rabu 21 September 2011. Juru bicara Dewan Keamanan Gedung Putih, Ben Rhodes, usai pertemuan antara Obama dan Abbas, mengatakan bahwa Obama sekali lagi membujuk Abbas untuk tidak mengajukan permohonan keanggotaan di PBB.
"Kami akan menentang semua langkah Palestina di PBB dan Dewan Keamanan, termasuk jika diperlukan, veto," Rhodes.
Menanggapi bujukan Obama tersebut, Abbas tidak gentar dan menyatakan akan terus maju. Penolakan Abbas kepada Obama disampaikan kepada media oleh salah satu pejabat senior Palestina, Nabil Shaath. "Dengan hormat kami sampaikan kepada Obama, 'Tidak'," kata Shaath.
Shaath mengatakan, dalam pertemuannya dengan Obama, Abbas memberikan waktu bagi Dewan Keamanan untuk mempertimbangkan keanggotaan PBB sebelum mengajukan permohonan ke Majelis Umum, dimana AS tidak mempunyai hak veto.
Sebelum bertemu dengan Abbas, Obama melakukan pembicaraan tertutup dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu menyampaikan terima kasihnya kepada Obama karena telah mendukung perundingan damai dengan Palestina dan menentang semua upaya Abbas di PBB.
Sikap Israel
Senada dengan Obama, Netanyahu mengatakan perundingan damai adalah satu-satunya cara untuk mencapai kestabilan di Timur Tengah. Dia menjamin usaha Palestina di PBB tersebut tidak akan berhasil.
Perundingan damai yang digagas oleh Kuartet Timur Tengah, yaitu AS, PBB, Uni Eropa dan Rusia, mandek tahun lalu karena Israel melanjutkan pembangunan pemukiman di kawasan Palestina. Pihak Abbas menolak melanjutkan perundingan sebelum Israel menghentikan pembangunan tersebut.
AS dalam hal ini selalu mendukung dalih Israel. Jika pada tahun ini AS mengeluarkan veto, maka ini adalah veto AS yang ke 43 terkait konflik Israel-Palestina.
Sejak tahun 1972, AS telah memveto segala kutukan maupun kebijakan yang merugikan Israel. Padahal, Dewan Keaman telah berulangkali menyatakan Israel telah melakukan pelanggaran HAM Dan hukum internasional. (adi)