- Wikimedia Commons
VIVAnews - Militer Paraguay memusnahkan 1000 anak sapi sebagai langkah pemberantasan penyakit kaki dan mulut yang sedang mewabah. Hal ini jelas merupakan pukulan telak bagi Paraguay yang selama ini terkenal dengan daging sapinya itu.
Dilansir dari stasiun berita BBC, 23 September 2011, wabah itu terdeteksi dari sebuah peternakan 350 kilometer sebelah utara ibukota Asuncion. Pemusnahan ribuan anak sapi itu diawasi oleh pakar kesehatan binatang internasional.
"Kami ingin semua orang tahu bahwa hewan-hewan pembawa wabah tersebut benar-benar telah dimusnahkan," kata gubernur Jose Ledesma. Wabah penyakit kaki dan mulut menyebabkan Uruguay, Brazil, dan Argentina melarang impor daging sapi dan ternak lainnya dari Paraguay.
Pelarangan impor ini sudah berlangsung selama 80 hari. Pasar utama Paraguay, termasuk Rusia dan Chile, ternyata juga mengambil langkah serupa demi keamanan rakyat mereka.
Hal ini jelas memberi dampak besar bagi perekonomian Paraguay. Apalagi salah satu negara Hispanik ini juga pernah mengalami wabah serupa dan baru memperoleh status 'bebas penyakit' pada 2005.
Penyakit kaki dan mulut adalah penyakit menular yang ditularkan lewat anak sapi, domba, babi, dan kambing. Di Amerika Selatan, biasanya penyakit ini biasanya dikendalikan melalui vaksinasi atau pengawasan perdagangan yang ketat. (ren)