- Reuters/Robert Sorbo
VIVAnews - Setelah tiga tahun tertunda, Boeing akhirnya siap mengirim pesawat mutakhir mereka, 787 Dreamliner, ke maskapai pemesan. Pesawat ini diyakini hemat bahan bakar hingga 20 persen dan berbahan serat karbon sehingga berbobot lebih ringan dari pesawat sejenis.
Menurut kantor berita Reuters, serah terima pesawat 787 berlangsung di pabriknya di Seattle pada Minggu waktu setempat. Pemesan pertama adalah maskapai All Nippon Airlines (ANA) asal Jepang. Pesawat itu berbiaya US$200 juta, sekitar Rp1,8 triliun per unit
"Butuh kerja keras untuk bisa mewujudkannya," kata Scott Fancher, wakil presiden Boeing merangkap general manager program 787. Pesawat berteknologi canggih itu akan terbang menuju Jepang pada Selasa esok dan mulai digunakan oleh maskapai ANA untuk rute domestik pada 26 Oktober 2011.
Dreamliner menjadi andalan Boeing untuk menyaingi Airbus, yang juga siap memproduksi pesawat tercanggih mereka, A350. Boeing telah menerima pesanan sebanyak 821 unit dari sejumlah maskapai, yang harus dikirim selambat-lambatnya pada 2013.
Namun, penyelesaian produksi perdana Dreamliner ini tertunda tujuh kali, atau selama tiga tahun, karena bermasalah dengan isu teknis, distribusi suku cadang, dan aksi mogok kerja 58 hari pada 2008.
"Kami telah menunggu produksi perdana 787 ini selama tiga tahun, rencananya waktu itu akan keluar pada musim panas 2008," kata Satoru Fujiko, wakil presiden senior ANA, yang terlibat dalam negosiasi pembelian 787. ANA berencana memiliki 4 unit Dreamliner tahun ini dan delapan unit lagi pada tahun depan.
Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini
Hilirisasi menjadi isu penting di Indonesia. Jika mengklik kata tersebut di Google, maka dalam 0,25 detik muncul 4.140.000 temuan.
