- REUTERS/Damir Sagolj
VIVAnews - Pemerintah Thailand menyatakan bahwa Ibukota Bangkok selamat dari bencana banjir, yang melanda Negeri Gajah Putih dalam beberapa bulan terakhir.
Sebaliknya, penduduk di wilayah-wilayah lain - terutama di Ayutthaya - tidak seberuntung mereka yang di Bangkok karena banyak rumah yang masih terendam genangan air hujan yang hampir tiap hari mengguyur wilayah mereka.
Menurut media Bangkok Post hari ini, mengutip pernyataan dari Badan Penanggulangan Banjir Nasional, derasnya kiriman air dari Thailand bagian utara tidak sampai merendam ibukota. Sebelumnya, pemerintah sejak akhir pekan sudah mengantisipasi datangnya banjir bandang di Bangkok.
"Kami telah mengeruk kanal-kanal di zona barat dan timur, yang harus selesai dikerjakan tidak lebih dari seminggu. Departemen Irigasi telah memberi perkembangan terakhir atas situasi air, yang membuat kami tenang," kata Perdana Menteri Yingluck Shinawatra seperti dikutip Reuters.
Berkat langkah sigap pemerintah dan masyarakat dengan membuat bendungan darurat dari kantung-kantung pasir, luapan air dari Kali Chao Phraya dapat teratasi. "Saya bisa pastikan bahwa luapan besar air sudah lewat," kata Menteri Pertanian dan Koperasi, Theera Wongsamut, yang dikutip Bangkok Post.
Menurut Departemen Irigasi, sejumlah wilayah berdataran rendah di bagian timur Bangkok mengalami naiknya permukaan air, namun tidak sampai mengancam rumah-rumah penduduk. Daerah itu meliputi Distrik Klong Sam Wa, Lat Krabang, Min Buri dan Nong Chok.
Kendati saat ini Bangkok selamat dari banjir bandang, pemerintah menyatakan tidak akan lengah mengantisipasi peristiwa yang tidak terduga. Sejak Juli lalu, banjir di Thailand telah menewaskan sedikitnya 297 jiwa dan sepertiga dataran di negara itu terendam air. Banjir juga menimbulkan kerugian senilai US$3 miliar.
Wilayah yang paling parah dilanda banjir adalah Ayutthaya, Pathum Thani, dan Nakhon Sawan yang terletak di utara Bangkok. Selain menenggelamkan banyak rumah, banjir juga menghentikan sejumlah kegiatan industri massal di Thailand. (adi)
Kasus Korupsi Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Cegah Eks Ketua DPD Gerindra Malut ke Luar Negeri
Status Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka.
