- REUTERS/Peter Andrews
VIVAnews - Nama Tadeusz Wrona mendadak tenar setelah keberhasilannya mendaratkan pesawat Boeing 767 tanpa roda di Bandara Internasional Warsawa, Selasa lalu. Dia berhasil menyelamatkan nyawa 230 orang. Kendati demikian, ia mengaku julukan pahlawan yang diberikan padanya terlalu berlebihan.
Pilot kawakan berusia 54 tahun itu terlihat sedikit tidak nyaman saat menggelar konferensi pers terkait aksi heroiknya kemarin di Warsawa. Menurutnya, ia hanya melakukan apa yang selama ini sudah didapatnya dalam pelatihan pilot.
"Sebagai pilot, kami tahu kami bisa tak melakukan kesalahan pendaratan dan benturan dengan tanah seharusnya tidak terlalu keras," ungkap Wrona, seperti dikutip dari CBS News, Rabu 2 November 2011. "Saya sangat yakin setiap pilot pasti akan melakukan hal yang sama dan hasilnya pasti juga akan sama."
Suara Wrona terdengar bergetar menceritakan saat-saat mendaratkan pesawat yang diterbangkannya dari New Jersey ke Warsawa itu. Ia merasa lega luar biasa saat 230 penumpang beserta awak pesawat berada dalam keadaan selamat setelah pesawat didaratkan secara darurat.
"Saat pesawat akhirnya berhenti di landasan pacu, saya masih belum yakin semua orang selamat karena melihat asap dan percikan api. Begitu pramugari melaporkan bahwa pesawat telah kosong, barulah saya merasakan kelegaan yang amat sangat," tutur Wrona.
Orang-orang yang kagum atas aksi bak film laga itu mengekspresikan kekaguman mereka dengan membuat laman Facebook 'Terbang bagaikan elang, mendarat bagaikan gagak', dan beberapa menyebutnya pahlawan Polandia. Wrona, yang dalam bahasa Polandia berarti gagak ini, menanggapi para penggemarnya ini dengan sedikit bercanda.
"Saya pahlawan? Padahal saya dengar ada penumpang di ekor pesawat yang merasakan guncangan keras," candanya. Ia juga merendah dengan mengatakan bukanlah keahlian lainnya sebagai pilot pesawat peluncur yang memuluskan pendaratan, namun bantuan dari mesin dan seluruh kru. (umi)
Hamas Melunak, Setujui Konflik dengan Israel Pakai Solusi Ini
Sikap Hamas tiba-tiba melunak dengan bersedia meletakkan senjata dengan imbalan solusi dua negara Israel dan Palestina dengan perbatasan sebelum tahun 1967.
