- REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
VIVAnews - Para pemrotes di Kairo bersiap melakukan demonstrasi besar-besaran hari ini sebagai puncak aksi yang mereka mulai sejak pekan lalu di Lapangan Tahrir. Demonstrasi ini diperkirakan akan tetap berlangsung sengit, apalagi setelah Dewan Militer menolak memenuhi tuntutan pemrotes.
Seperti dimuat kantor berita Reuters pada Jumat 25 November 2011, Dewan Militer memilih seorang Kamal Ganzouri, seorang mantan Perdana Menteri untuk kembali memimpin Mesir di masa transisi. Pilihan ini langsung memicu kecaman para pemrotes. Pasalnya, selain sudah uzur, Ganzouri pernah menjadi bagian dari rezim Hosni Mubarak, yang dilesengserkan Februari lalu.
"Ganzouri tidak akan cocok memimpin Mesir di masa transisi. Yang kami butuhkan pemimpin muda, bukan kakek-kakek," kata Maha Abdullah, seorang pemrotes. Ia dan rekan-rekannya memutuskan untuk tetap bertahan di Tahrir Square.
Namun, ternyata ada sebagian pemrotes yang ingin melihat Ganzouri tampil sebagai PM. "Ganzouri memiliki karakter yang kuat, tidak seperti Essam Sharaf yang mau saja disuruh-suruh Dewan Militer," tutur Metwali Atta, pemrotes lain.
Ganzouri sendiri, yang menjabat sebagai PM Mesir pada tahun 1996 hingga 1999, telah menyanggupi permintaan Dewan Militer untuk kembali memimpin Negeri Firaun dan membentuk kabinet baru.
Sebelumnya, Dewan Militer menyampaikan perasaan duka cita terhadap jatuhnya banyak korban akibat kerusuhan di Lapangan Tahrir melalui laman Facebook mereka. Seperti dilansir dari stasiun berita Al-Jazeera, mereka juga berkata akan berusaha semampu mereka untuk menghentikan aksi kekerasan yang terjadi.
Sebagai manifestasi ketidakpuasan mereka, para pemrotes akan mengadakan demonstrasi besar-besaran hari ini. (eh)
Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil
Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan
