- REUTERS/Handout
VIVAnews - Mantan Presiden Flipina Gloria Macapagal Arroyo diberi waktu lima hari untuk pindah dari rumah sakit swasta yang mewah ke rumah sakit milik pemerintah. Pihak rumah sakit pun dihimbau untuk tidak memberi perlakuan istimewa pada Arroyo yang ditangkap saat hendak melarikan diri ke Singapura dua minggu lalu.
Menurut para jaksa, Arroyo seharusnya ditahan seperti terdakwa lainnya. Namun, seperti dimuat harian Washington Post, Kamis 1 November 2011, pengacara Arroyo meminta agar kliennya dijadikan tahanan rumah sakit karena penyakit tulang langka yang dideritanya.
Kamis pekan lalu, tim dokter menyatakan kondisi Arroyo cukup sehat untuk bersaksi. Namun, kondisi peradangan usus besar yang dideritanya tidak memungkinkan hal tersebut. Pemindahan Arroyo ke rumah sakit milik pemerintah dimaksudkan supaya proses peradilan lebih mudah dilakukan.
"Sulit melakukan proses peradilan bila terdakwa dirawat di rumah sakit swasta," kata Hakim Jesus Mupas.
Arroyo yang saat ditangkap mengenakan penyangga leher dan menggunakan kursi roda juga dilarang menggunakan ponsel atau komputer. Hal ini jelas memicu protes dari keluarga dan sekutu mantan presiden Filipina itu. Mereka menyebutnya sebagai tindakan yang kurang pantas terhadap seorang mantan presiden.
Pemeriksaan terhadap Arroyo merupakan sumpah Presiden Filipina Benigno Aquino III. Dia berjanji akan menuntaskan kasus kecurangan pemilu, korupsi dan suap yang dilakukan selama Arroyo memerintah. Aquino jugalah yang mencekal Arroyo untuk keluar negeri. (eh)
Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala
Seorang anggota polisi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis 25 April 2024
