Idap Kanker, Tokoh Ateis asal Inggris Wafat

Christopher Hitchens
Sumber :
  • REUTERS/Shannon Stapleton/Files

VIVAnews - Tokoh ateis asal Inggris, Christopher Hitchens, Kamis kemarin wafat di usia 62 tahun. Selain melontarkan pandangan-pandangan ateis, almarhum juga bersikap sinis kepada sejumlah pemimpin dunia, namun terang-terangan mendukung invasi AS ke Irak.

Menurut kantor berita Reuters, yang mengutip majalah Vanity Fair, Hitchens meninggal setelah mengidap radang paru-paru, yang merupakan komplikasi dari penyakit kanker kerongkongan. Dikenal sebagai perokok dan peminum berat, Hitchens tahun lalu mempersingkat promosi buku terbaru berjudul "Hitch 22" karena harus menjalani kemoterapi setelah didiagnosa mengidap kanker.

Hitchens terang-terangan mengaku tidak percaya dengan Tuhan dan peran agama dalam membawa kebaikan. Dalam bukunya berjudul "God is Not Great: How Religion Poisons Everything" terbitan 2007, Hitchens mengritik agama-agama terkemuka dengan sudut pandang seorang ateis.

Dalam bukunya, dia berpendapat bahwa agama adalah sumber segala tirani. Dengan menyajikan beberapa contoh, Hitchens menyebut bahwa banyak kejahatan di dunia dilakukan atas nama agama.

"Saya sangat yakin bahwa biang dari segala kebencian di dunia adalah agama, agama yang terorganisir," tulis Hitchens suatu ketika setelah terjadi Tragedi 11 September 2001 di Amerika Serikat. 

Pada bukunya yang lain, "No One Left to Lie to," Hitchens menyebut Presiden Clinton sebagai "pemerkosa" dan "orang gila." Hitchens pun menganggap mendiang pejuang kemanusiaan, Ibu Teresa, sebagai "orang kerdil Albania yang fanatik."

Mengetahui dirinya mengidap kanker, penulis 25 buku itu justru menjadikannya sebagai sebagai lelucon. "Saya sekarang anggota kanker elit. Saya malah anggap rendah mereka yang kanker-nya lebih rendah," kata Hitchens dalam suatu wawancara di stasiun televisi CBS 6 Maret 2011.

Dia pun mendukung kebijakan Presiden AS, George W. Bush, yang menyerang Irak pada 2003. "Saddam [Hussein] adalah musuh dari dunia yang beradab dan dia seharusnya sudah disingkirkan sejak lama," kata Hitchens mengenai mendiang diktator Irak yang menjadi musuh AS itu.

PSI Buka Suara Soal Relawan Daftarkan Kaesang untuk Maju Pilkada Kota Bekasi
Polisi konpers penipuan kedok manipulasi data email rugikan perusahaan Singapura Rp32 miliar

Rugikan Perusahaan Singapura Rp32 Miliar, Sindikat Manipulasi Data Email Dicokok

Sindikat itu beranggotakan 3 WNI dan 2 warga Nigeria. Polisi masih memburu pelaku lain warga Nigeria yang berperan sebagai hacker.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024