- REUTERS/Baz Ratner
VIVAnews – Pemerintah Yerusalem memberi izin pada para pemukim Israel untuk mendirikan 130 rumah baru di sisi timur Kota Yerusalem. Hal ini membuat Palestina gusar. Mereka menilai perizinan itu menyalahi kesepakatan damai.
“Konstruksi pembangunan pemukiman baru ini telah disetujui Komite Pembangunan Yerusalem setelah periode pengajuan keberatan berakhir,” kata Juru Bicara Pemerintah Kota Yerusalem, Stephen Miller, seperti dimuat Al-Jazeera, Rabu 28 Desember 2011.
Izin pembangunan tersebut turun sepuluh hari setelah Israel memasukkan 3 lokasi baru di dekat Yerusalem Timur sebagai lokasi pembangunan 600 rumah baru. Palestina dan masyarakat dunia kontan mengecam tindakan ini.
Israel mengklaim Yerusalem Timur sebagai bagian dari wilayah mereka, sehingga merasa layak untuk membangun pemukiman di sana tanpa campur tangan dari pemerintah pusat. Namun di mata masyarakat Palestina dan dunia, status Yerusalem Timur sama dengan Tepi Barat, yakni daerah yang masih dipersengketakan.
Perizinan pembangunan tersebut semakin memperkeruh perseteruan yang sudah berlangsung lama antara Israel dan Palestina. Kedua negara belum terlibat diskusi selama lebih dari setahun, setelah berseteru soal pemukiman ilegal.
“Para diplomat top Uni Eropa, Amerika Serikat, PBB, dan Rusia, serta masyarakat dunia, harus menghimbau pemerintah Israel untuk bertanggung jawab terhadap kebijakan-kebijakan ini bila ingin kesepakatan damai dilanjutkan,” kata negosiator Palestina, Saeb Erakat.
Palestina mengatakan tak akan melanjutkan kesepakatan damai sebelum Israel menghentikan pembangunan pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Di sisi lain, Israel justru mempercepat pembangunan pemukiman di sana setelah Palestina diterima menjadi anggota UNESCO. (eh)
5 Tips untuk Mengontrol Emosi secara Efektif, Menghadapi Emosi dengan Tenang
Mengontrol emosi adalah kemampuan untuk mengatur, mengelola, dan mengekspresikan emosi secara sehat dan sesuai dengan situasi yang dihadapi.
