- REUTERS/ KRT via Reuters TV
VIVAnews - Anak tertua Kim Jong-il, Kim Jong-nam yang tinggal di Makau dilaporkan telah muncul di Pyongyang secara diam-diam. Menurut sejumlah media Jepang, kedatangan Jong-nam ini untuk memberi penghormatan terakhir untuk sang ayah.
Sepanjang ritual pemakaman Jong-il yang digelar pada 28 Desember 2011, Jong-nam memang tak menampakkan batang hidungnya ke publik Korut. Berkembang spekulasi adanya kemungkinan persaingan dan perebutan kekuasaan dengan sang adik, Kim Jong-un yang telah didaulat menggantikan Jong-il.
Menurut surat kabar Yomiury Shimbun yang dikutip oleh laman news.com.au, Jong-nam yang telah berusia 40 tahun itu datang ke Pyongyang dari wilayah China, Makau, tempat tinggalnya selama ini. Dia kemudian meninggalkan Pyongyang beberapa hari sebelum prosesi pemakaman Jong-il digelar.
Jong-nam menggunakan identitas palsu dengan nama Kim Chol untuk menghindari halangan untuk kembali ke rumahnya. Kim Jong-un diduga telah menemaninya saat menjenguk jasad sang ayah.
Beberapa sumber di Korut --sebagaimana dilansir news.com.au-- mengatakan Jong-nam sengaja menahan diri untuk tidak menghadiri pemakaman sang ayah untuk menghindari polemik, "Mengapa yang ditunjuk sebagai pengganti adalah anak ketiga," kata sumber itu.
Sumber itu juga mengatakan,"Jong-nam telah menarik diri dari persaingan untuk menggantikan Jong-il beberapa tahun lalu, karena tidak tertarik dengan urusan politik," tulis Yomiuri.
Kim Jong-nam telah tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun setelah merasa tidak disukai oleh sang ayah karena mencoba memasuki Jepang dengan paspor palsu pada 2001.
Jong-il akhirnya memilih putra bungsunya, Kim Jong-un untuk meneruskan dinastinya. Korut telah mendaulat Jong-un sebagai 'penerus terbesar' dan menjadi pimpinan militer tertinggi setelah kematian ayahnya pada usia ke-69 pada 17 Desember 2011.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap melaporkan Jong-nam berada dalam perlindungan pemerintah China. Jong-nam sendiri pada 2009 pernah menjadi lelucon pada surat kabar Korsel. Dia digambarkan akan dibunuh oleh orang-orang Jong-un di Makau. (art)