Indonesia Siap Bantu Pemilu Myanmar

Menlu RI Marty Natalegawa dan Menlu Myanmar U Wunna Maung Lwin
Sumber :
  • Kemlu RI

VIVAnews -- Sebentar lagi Myanmar akan memasuki era baru pemerintahan yang lebih demokratis, dengan mengadakan pemilu pasca junta militer lengser. Sebagai salah satu negara ASEAN yang menganut sistem demokrasi, Indonesia mengaku siap membantu Myanmar dalam pelaksanaan pemilu.

"Memang belum ada permintaan khusus dari pemerintah Myanmar ke pemerintah kita, tapi kedua negara sudah ada tekad untuk bekerjasama meningkatkan kapasitas institusi demokrasi Myanmar," kata Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa di Jakarta 4 Januari 2012.

Bentuk bantuan yang nantinya akan diulurkan Indonesia pada Myanmar, antara lain dengan menfasilitasi beberapa institusi Indonesia dengan institusi serupa di Myanmar, seperti KPU dan Komnas HAM. Namun, lanjut Marty, Indonesia juga melihat kesiapan Myanmar terlebih dahulu karena demokratisasi adalah sebuah proses.

"Usahanya harus tahap demi tahap karena tingkat kenyamanan di Myanmar juga harus tetap dipelihara. Biarkan saja isu ini bergulir, nanti jika sudah waktunya Myanmar siap menerima tim peninjau, Indonesia siap membantu," tegas Marty.

Oleh karena itu, Marty akan membicarakan masalah ini dengan pihak Myanmar minggu depan. Tanggal pemilu Myanmar sudah ditetapkan, dan Indonesia ingin memastikan telah memberi bantuan yang tepat.

Pemilu kali ini diharapkan bisa menjadi langkah penting demokratisasi bagi Myanmar. Apalagi Aung San Suu Kyi, ikon demokrasi Myanmar, juga telah menyatakan akan ikut serta.

Tawaran bantuan mewujudkan demokrasi di Myanmar juga pernah disampaikan langsung oleh Menlu saat bertemu Menlu Myanmar U Wunna Maung Lwin, di Yangon, Rabu 28 Desember 2011. Keduanya bertemu dalam rangka forum Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) RI – Myanmar. (eh)

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Ilustrasi Paspor

Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali

Saat ini, paspor semua pemeran dan kru, dengan total sekitar 30 orang, disita. Mereka juga saat ini tinggal di sebuah hotel sementara itu kasus ini sedang diselidiki.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024