Kemlu: Korban Neo-Nazi Berlin Bernama Hamid

Anggota neo-Nazi
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Kedutaan Besar Indonesia di Berlin, Jerman terus mengumpulkan informasi dugaan adanya warga negara Indonesia yang menjadi korban penyerangan kelompok neo-Nazi. Namun, hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah korban penganiayaan rasial itu adalah orang Indonesia.

Demikian disampaikan oleh Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Tatang Boedi Utama Razak saat berbincang dengan VIVAnews.com, Selasa 10 Januari 2012.

Tatang mengatakan pada tanggal 9 Januari 2012 pejabat konsuler Indonesia telah mendatangi rumah sakit di mana korban penganiayaan kelompok neo-Nazi itu dirawat. "Tapi tidak diperkenankan bertemu korban karena masih dalam penanganan," kata Tatang.

Pejabat Konsuler Indonesia hanya mendapat keterangan informal saja dari staf rumah sakit itu. "Bahwa korban bernama Hafiz, namun kewarganegaraan belum jelas," ujar dia. Setelah itu, petugas konsuler terus melakukan pendekatan kepada pihak rumah sakit dan memperoleh jawaban bahwa korban itu kemungkinan warga negara Maroko, bukan Indonesia.

Tak hanya mendatangi rumah sakit, KBRI juga mengontak harian Berliner Morgen Post yang memuat berita penganiayaan ini. "Tapi juga tidak tahu pasti kewarganegaraan korban," ujar dia.

KBRI, lanjut Tatang, juga mendatangi kantor polisi Distrik Prenzlauer Berg, Berlin. Namun petugas kepolisian setempat meminta agar mengajukan surat resmi ke polisi unit kriminal khusus. "Saat ini KBRI sedang menunggu jawaban resmi dari kepolisian tentang kewarganegaraan korban dankronologis peristiwanya," kata tatang.

Selanjutnya, KBRI kembali menghubungi kepolisian pada Senin sore kemarin. "Polisi tersebut memberi indikasi bahwa korban berasal dari Maroko serta indikasi bahwa wartawan salah paham perihal kewarganegaraannya," ujar Tatang.

"Namun polisi tidak bisa memberikan konfirmasi secara resmi karena penyelidikan masih berlangsung dan UU Jerman mengenai privacy melarang mereka untuk keluarkan data-data."

Perwakilan Indonesia kembali mendatangi Rumah Sakit Vivanti Friedrichain di mana pasien yang diberitakan itu dirawat, Senin ini. Namun, lagi-lagi rumah sakit itu tak dapat memberikan data pasti pasien yang dianiaya oleh kelompok neo Nazi itu. Pihak KBRI pun tak diizinkan bertemu. "Namun pihak rumah sakit sempat memberi indikasi bahwa mereka akan mendatangkan penerjemah bahasa Arab esok hari," kata Tatang.

Selain itu, dugaan bahwa korban adalah warga negara Maroko semakin diperkuat saat berita-berita media lokal Jerman pada tengah malam mengubah detil beritanya bahwa korban adalah seorang pemuda pencari suaka dari Maroko yang belakangan disebut bernama Hamid Tahar.

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

"KBRI terus berupaya memastikan kewarganegaraan yang bersangkutan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan," katanya.

Sebelumnya, laman berita Iran, IRNA menyebut pria berusia 23 tahun yang menjadi korban penyerangan rasial di Jerman itu adalah WNI. Namun, mereka tak menuliskan identitasnya. (umi)

 Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia

Golkar Tepis Isu Istri Ridwan Kamil Mundur dari Bursa Pilkada Kota Bandung

Istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya, dikabarkan mundur dari bursa pencalonan Pilkada Kota Bandung. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menepis kabar itu.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024