Dibunuh karena Lahirkan Bayi Perempuan

ilustrasi wanita mengenakan cadar
Sumber :
  • daily mail

VIVAnews - Seorang perempuan di desa Mahlafay, distrik Khanabad, Afganistan, harus menerima siksaan dan akhirnya meregang nyawa hanya karena dia melahirkan anak perempuan. Pelaku yaitu mertua wanita itu, saat ini ditahan polisi. Sementara pelaku lainnya, sang suami, melarikan diri.

Menurut stasiun berita BBC, perempuan malang tersebut bernama Stori (22). Peristiwanya berlangsung pada Minggu waktu setempat.  Kasus ini berawal saat mertua korban, Wali Hazrata,  kecewa Stori telah melahirkan seorang anak berjenis kelamin bukan laki-laki dua bulan sebelumnya.

Penyebab Raibnya Foto Jokowi di Kantor PDIP Sumut Terungkap, Kini Sudah Terpasang Lagi

Stori telah memiliki dua orang anak perempuan. Maka kehadiran anak lelaki sangat dinantikan oleh keluarga tersebut. Keluarganya kecewa setelah Stori kembali memberikan mereka bayi perempuan.

Suami Stori yang merupakan anggota kelompok bersenjata diduga adalah pelaku utama pembunuhan tersebut. Lelaki yang tidak disebutkan namanya ini disinyalir membunuh Stori dengan cara dicekik.

"Seorang ibu melahirkan putri ketiganya dua bulan lalu. Suami dan mertuanya menyiksanya karena hal ini," kata kepala polisi Khanabad, Sufi Habib, dilansir dari BBC, Senin 30 Januari 2012.

Sejak suaminya bergabung dengan kelompok bersenjata, kehidupan rumah tangga Stori kacau balau. Menurut kesaksian tetangga, pasangan suami istri ini kerap bertengkar. Stori juga sering meminta suaminya untuk keluar dari kelompok tersebut.

"Stori bagaikan tinggal di neraka. Ia selalu meminta suaminya untuk tinggal di rumah dan tidak lagi bergaul dengan para preman itu," kata seorang tetangga. Saat ini, polisi masih terus mencari tahu keberadaan suami Stori yang melarikan diri.

Pemuka agama di Afganistan mengutuk keras kejadian tersebut. Mereka mengatakan, tindakan itu bertentangan dengan nilai-nilai dalam Islam. Sementara kelompok pendukung hak wanita mengatakan bahwa kasus ini sekali lagi menambah daftar panjang penderitaan wanita di Afganistan.

Menurut Komisi HAM Independen Afganistan pada kuartal kedua tahun 2011 saja, terdapat 1.026 kasus kekerasan terhadap wanita. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah total 2.700 kasus. (ren)

Uang Kuliah Tunggal Naik, Ratusan Mahasiswa USU Demo Rektor
Pihak Termohon KPU di Sidang MK

 KPU Minta MK Tolak Tudingan Suara Nasdem Berkurang dan Golkar Bertambah di Jabar 1

Pihak termohon dalam hal ini KPU, dalam sidang PHPU atau gugatan Pileg 2024, meminta Mahkamah Konstitusi atau MK menolak permohonan para pemohon tentang suara di Jabar 1.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024