Kebakaran Hutan di Australia

Polisi Australia Selidiki Dua Orang

VIVAnews – Kepolisian negara bagian Victoria terus menyelidiki penyebab kebakaran hutan di sebelah tenggara Australia itu, yang terjadi mulai akhir pekan lalu. Polisi mencurigai beberapa titik api sengaja disulut.

Dua orang sudah dimintai keterangan berkaitan dengan kebakaran itu. Namun kepolisian menolak menyebut status dan identitas dea orang itu. "Mereka hanya membantu penyelidikan polisi," kata pejabat kepolisian Yea, Victoria, Rabu (11/2).

Kepolisian mengerahkan penyelidik kasus kebakaran berdasarkan petunjuk awal dari Yea, kota di sebelah utara Marysville. Korban kematian di daerah ini mencapai seratus jiwa. Pemerintah Yea menyalahkan cuaca yang buruk dan sejumlah orang yang baru melarikan diri ketika api sudah dekat sebagai penyebab tingginya angka kematian.

Hasil penyelidikan polisi menunjukkan api yang berkobar berasal dari enam titik utama, empat di antaranya tidak mencurigakan.

Penyulut api dapat dikenai pidana 25 tahun penjara. Sedangkan penyulut api yang menyebabkan korban jiwa dapat didakwa melakukan pembunuhan dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Hujan yang turun Rabu (11/2) malam membantu proses pemadaman api. Namun juru bicara dinas pemadam kebakaran Mark Glover mengimbau penduduk di beberapa daerah tetap waspada. "Sejumlah api terus mengganas," kata dia.

Setelah amukan api mereda, pemerintah menyegel beberapa kota termasuk Marysville untuk mempercepat pengumpulan jenazah yang berjalan lambat. Penyegelan juga bertujuan mencegah perusakan tempat kejadian.

Kepala pemerintahan Victoria, John Brumby mengatakan angka kematian di Marysville bisa mencapai 50 hingga 100 jiwa. Sebelum api berkobar, Marysville memiliki 500 penduduk. Hingga kini, delapan warga telah dipastikan tewas.

Agung Sedayu Lengkapi PIK 2 dengan Taman Doa Lady of Akita Senilai hingga Rp 250 M

Hingga saat ini 181 orang tewas, 500 orang terluka, 1.000 rumah terbakar dan 365 ribu hektar lahan terbakar habis dalam kebakaran semak terburuk sepanjang sejarah Australia ini.

Perdana Menteri Kevin Rudd meminta pemerintah memberi bagian dari bantuan tunai US$ 6,6 juta pada korban selamat. Palang Merah menyatakan telah mengumpulkan dana bantuan sebesar lebih dari US$ 22 juta.

Pemerintah Indonesia menjanjikan bantuan US$ 1 juta untuk membantu pembangunan sekolah dan bangunan fasilitas umum yang rusak terbakar. Indonesia juga akan mengirim ahli forensik untuk membantu mengidentifikasi jenazah. (AP)

Sampah plastik.

Kemasan Guna Ulang Dinilai Perlu Digalakkan untuk Kurangi Timbunan Sampah Plastik

Data National Plastic Action Partnership, menyatakan, volume sampah plastik tumbuh sebesar 5 persen setiap tahunnya. KLHK menegaskan mengurangi sampah hingga 30 persen.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024