VIVAnews - Setelah bersantai dengan para artis ibukota dan bertamu ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Hillary Clinton menyempatkan diri berdiskusi dengan sejumlah wartawan nasional. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) itu rupanya mengungkapkan hal menarik seputar kesediaannya menjadi andalan Presiden Barack Obama memimpin diplomasi luar negeri AS di manca negara.
Tina Talisa dari TvOne berkesempatan memberikan pertanyaan. "Bagaimana rasanya bekerja dengan seseorang yang pernah mengalahkan dirinya di Pemilu?" tanya Tina Talisa.
"Ini keputusan yang sulit," kata Hillary dalam diskusi yang digelar di kediaman duta besar Amerika Serikat, Cameron Hume, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Februari 2009. Hillary membutuhkan pertimbangan yang berat untuk meninggalkan kursi senat asal New York. Hillary sangat menyukai pekerjaan sebelumnya sebagai senator.
"Tapi lamaran dari Obama untuk menjadi Menteri Luar Negeri adalah kesempatan yang sangat menarik," ujar mantan Ibu Negara Amerika ini. Tetapi, cara pendekatan yang dilakukan Obama membuat Hillary luluh.
Obama melakukan pendekatan secara persuasif dan telaten. Pendekatan itu diselingi dengan seringnya diskusi diantara keduanya soal isu-isu luar negeri. "Saya menyadari kami memiliki banyak kesamaan pandangan soal isu luar negeri, dan akhirnya saya mengatakan iya," ujar Hillary.
Dalam pemilu Amerika yang dimenangkan Obama, Hillary merupakan rival berat di internal Partai Demokrat. Persaingan keduanya cukup keras dan kompetitif. Sampai akhirnya, Obama memenangkan penjaringan dan menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.
22 Tahun Dikabarkan Meninggal, Masiroh Kembali dan Ceritakan Kisahnya di Suriah
Seorang TKW bernama Masiroh pulang ke kampung halamannya di desa Pranggong, kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat setelah 22 tahun dikabarkan meninggal dunia.
