Gelombang Panas Melanda AS, 30 Orang Tewas

Seorang warga AS di New York berendam karena kepanasan
Sumber :
  • REUTERS/Eric Thayer

VIVAnews -- Cuaca panas yang luar biasa membuat penduduk di pesisir timur Amerika Serikat dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir ramai-ramai mencelupkan tubuhnya di kolam dan danau, menonton film atau naik kereta bawah tanah demi menikmati dinginnya AC. Cuaca panas yang tak tertahankan bahkan telah merenggut korban jiwa.

Gelombang panas menyebabkan temperatur melonjak di atas 100 derajat Fahrenheit atau 37,7 derajat Celcius di sejumlah kota di 20 negara bagian AS. Kota-kota yang 'terpanggang' termasuk Washington DC, St. Louis, dan Indianapolis.

Setidaknya 30 orang tewas, termasuk sembilan orang di Maryland and 10 orang di Chicago. Mayoritas korbannya para orang berusia tua. Sementara, tiga orang sepuh ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Ohio punya riwayat sakit jantung, namun bukan itu penyebabnya.

Terpopuler: Teuku Ryan Tertekan Jadi Suami Ria Ricis, Nikita Mirzani Bongkar Aib Rizky Irmansyah

Mereka tewas akibat tak punya energi untuk mendinginkan diri, menyusul pemadaman listrik yang terjadi baru-baru ini. Panas juga menjadi faktor kematian tiga orang di Wisconsin, dua di Tennessee, dan tiga di Pennsylvania.

Pejabat setempat juga menambahkan, panas mempengaruhi kondisi jalan tol dan rel kereta api -- salah satunya menyebabkan kereta tergelincir di Prince George County, Maryland, Jumat sore. Untung, 55 penumpangnya selamat dan tak mengalami cidera.

Ribuan warga pertengahan Atlantik dibuat tak berdaya menghadapi panas akibat pemutusan saluran listrik. Perusahaan Pepco meminta pelanggan untuk menghemat daya, dan mengatakan panas membuat sistem tertekan.

"Ini gelombang panas yang panjang, parah, dan meliputi wilayah yang luas," kata Chris Vaccaro, juru bicara National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), seperti dimuat USA Today, Minggu 8 Juli 2012.

Kombinasi panas menyengat dan tidak adanya listrik membuat kehidupan warga makin sulit. Pasangan Abraham Lewis dan Dzifa Fianoo dari Lorton, Virginia terpaksa menitipkan bahan makanan mereka ke rumah kerabat, agar tak membusuk. Lemari es rumah mereka tak menyala karena tak ada listrik.

Sementara, seperti dimuat Reuters, kabar baik diungkapkan ahli cuaca, beberapa daerah paling terdampak gelombang panas yang berkepanjangan akan segera pulih.

Angin dingin dari Kanada diperkirakan akan bergerak ke selatan dan mengakhiri cuaca panas ekstrem. Namun, bencana lain harus diwaspadai. Sebab, badai dan angin kencang bisa saja menyertai penurunan suhu itu. (ren)

Borussia Dortmund ke final Liga Champions

Borussia Dortmund Melangkah ke Final Liga Champions usai Tekuk PSG di Kandang

Borussia Dortmund melangkah ke babak final Liga Champions 2023-2024 setelah mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 1-0 di Stadion Parc des Princes, Paris Rabu.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024