- Reuters
VIVAnews - Tujuh orang tewas dalam penembakan brutal di Kuil Sikh di Wisconsin, di pinggir Kota Oak Creek, Milwaukee, Amerika Serikat, Minggu 5 Agustus 2012. Penembakan terjadi saat jemaat melakukan makan siang.
Sunny Sing (21) menjelaskan, dirinya ditarik oleh temannya ke tempat parkir kuil saat penembakan terjadi. Mereka mendengar tembakan dan melihat dua korban tumbang tertembak. Teman Sing juga melihat pria penembak itu mengisi ulang pelurunya. Lalu, masuk ke dalam kuil.
Sementara itu, Gurpreet Kaur (24), warga Oak Creek, mengatakan, saat itu ibunya bersama 14 perempuan lain tengah menyiapkan makanan di dapur kuil. Saat itulah pria misterius masuk ke kuil dan mulai menembak.
Peluru menyasar ke arah para perempuan itu. Sebagian perempuan berhambur ke arah pantry. Kaur mengatakan, ibunya terluka terkena serpihan peluru di bagian kaki.
Kepala Polisi Oak Creek, John Edwards mengatakan pria misterius ini juga menembaki perwira veteran dan petugas lainnya yang berada di lokasi untuk menolong korban. Kemudian, pria itu ditembak oleh polisi hingga tewas.
Polisi yang diserang itu kini telah dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi. Polisi memperkirakan anggotanya itu akan segera pulih.
Usai drama penembakan itu, empat orang ditemukan tewas di dalam kuil, sementara tiga lainnya, termasuk tersangka, ditemukan tewas di luar kuil. Belum diketahui motif penembakan.
Jemaat yang berada di dalam kuil segera dievakuasi. Pihak berwenang langsung mancari asal tersangka penembakan. Petugas, termasuk FBI, mencari sebuah rumah di Cudahy, Wisconsin, yang diyakini berkaitan dengan tersangka penembakan.
Sebelum memulai pencarian di blok 3700 Holmes Ave, polisi meminta warga di dua blok untuk meninggalkan daerah itu atau tetap berada di dalam rumah. Agen FBI tiba dengan kendaraan lapis baja, trailer dan kendaraan lain. Aparat lainnya juga tiba di kawasan itu dengan anjing polisi. (Fox News).
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
