Lagi, Susu Bermelamin Ditemukan di Vietnam

VIVAnews- Vietnam kembali menemukan produk berbahan susu mengandung melamin yang beredar di negara tersebut, sehingga bertambah jumlahnya menjadi 27 buah.

Samsung Punya Power Bank 20.000mAh, Harganya Rp800 Ribuan

Tiga produk  berbahan susu yang diketahui bermelamin merupakan produk impor dari Singapura. Sementara satu produk susu bubuk yang juga bermelamin, berasal dari Selandia Baru. Demikian seperti dikutip dari situs The Earth Times, Kamis, 16 Oktober 2008.

Nguyen Hung Long, Deputi Direktur Badan Keamanan Makanan Vietnam, mengatakan bahwa perusahaan yang mengimpor produk bermasalah tersebut dengan sukarela melaporkan kandungan melamin temuan mereka. Tiga produk mengandung melamin dari Singapura adalah Pokka Melon Milk, Pokka Cappuccino Coffee, dan Milk Coffee Europe yang diproduksi Pokka Corporation Singapura.

Sementara produk susu bubuk mengandung melamin asal Selandia Baru bermerk Gold Nutritionals Master Gaine. Produk tersebut diimpor oleh perusahaan CMC di Ho Chi Minh City. Meskipun diimpor dari Selandia Baru, pejabat CMC yang menolak menyebutkan namanya, mengatakan bahwa bahan tambahan dalam produk tersebut berasal dari Thailand.

Tidak seperti beberapa negara lain yang mengizinkan sejumlah kecil melamin ditambahkan ke dalam produk makanan, Vietnam tidak memperbolehkan hal tersebut. “Departemen Kesehatan Vietnam telah memutuskan untuk mencekal semua produk konsumsi manusia yang mengandung melamin,” kata Long.

Saat ini, pemerintah Vietnam terus meyakinkan warga untuk kembali membeli produk susu. Skandal susu mengandung melamin menyebabkan warga berhenti mengonsumsi produk susu. “Sudah dua minggu ini saya tidak membeli susu untuk anak saya,” kata  Nguyen Thu Phuong, ibu dari dua anak di Hanoi. “Saya tidak yakin manakah produk yang tidak tercemar melamin, jadi cara yang paling aman adalah berhenti membeli [produk susu],” lanjut Phuong.


Perkemahan di Oxford dan Cambridge (Doc: MEMO)

Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina

Mahasiswa, pengajar, dan staf komunitas Universitas Oxford dan Cambridge mendirikan perkemahan 'Zona Pembebasan' di kampus mereka pada Selasa pagi, 7 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024