- REUTERS/Goran Tomasevic.
VIVAnews - Rusia dan China menuduh Amerika Serikat mencoba memprovokasi konflik di Suriah ketimbang mendamaikan kedua kubu yang bertikai. AS juga dituduh menggunakan alasan senjata kimia untuk menyerang negara tersebut.
Diberitakan Christian Science Monitor, Rabu 22 Agustus 2012, Rusia menuduh AS secara terbuka memanas-manasi kelompok oposisi di Suriah untuk terus bertempur sampai Presiden Bashar al-Assad turun.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa AS dan negara-negara Barat lainnya tidak melakukan apapun untuk mendorong terciptanya dialog antara kedua kubu di Suriah. "Mereka malah secara terbuka memprovokasi keduanya untuk meneruskan perjuangan secara militer," kata Kemlu Rusia dalam pernyataannya.
Hal senada disampaikan oleh China. Melalui kantor berita Xinhua yang dikutip CNN, Presiden Barack Obama dikatakan menggunakan alasan senjata kimia untuk turut campur dalam konflik Suriah.
Sebelumnya, Obama mengatakan bahwa AS selama ini telah bersabar melihat kelakuan tentara Assad yang menggempur warga. Obama menegaskan bahwa jika rezim Assad mulai menggunakan senjata kimia yang jumlahnya banyak di negara tersebut.
"Sekali lagi, kekuatan Barat mencoba mencari cara untuk melakukan intervensi militer," tulis Xinhua yang merupakan media corong Partai Komunis China.
Xinhua menuliskan bahwa komentar Obama sangat tidak bertanggungjawab dan memicu konflik yang lebih luas dan menutup penyelesaian politis. Media China ini memberikan contoh intervensi AS atas dalih senjata kimia, di antaranya adalah di Somalia, Irak dan Libya.
China dan Rusia adalah sekutu dekat Suriah yang selama ini melindungi rezim Assad dari sanksi internasional. Kedua negara ini beberapa kali mengganjal resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut dihentikannya kekerasan di Suriah dan Assad mundur. (ren)
Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun tangan langsung dalam melakukan imbauan dan penindakan semrawutnya kabel fiber optik.
