98 Pengungsi Rohingya Mati Kelaparan di Laut

Muslim Rohingya menunggu kapal untuk ke kamp pengungsi
Sumber :
  • REUTERS/Soe Zeya Tun
VIVAnews -
Top Trending : Pengalaman Tinggal Dekat Landasan Udara hingga Anak Kiai Sering Open BO Waria
Sebanyak 98 pengungsi Rohingya mati kelaparan dan dehidrasi di laut saat berusaha kabur dari kekerasan di Myanmar. Sebanyak 32 pengungsi lainnya berhasil diselamatkan setelah kapal yang mereka tumpangi hampir karam di laut Sri Lanka.

Profil Epy Kusnandar, Pemeran Kang Mus Preman Pensiun Ditangkap karena Kasus Narkoba

Diberitakan
Lolos Timbang Badan, Angga vs Supriandi Saling Jatuhkan Mental Jelang One Pride MMA 78 di GBK
Reuters, angkatan laut Sri Lanka berhasil menemukan kapal kayu mereka sekitar 250 mil laut sebelah tenggara negara itu dalam keadaan yang memprihatinkan. Sebanyak 31 orang dewasa dan seorang bocah Rohingya berhasil selamat.


"Mereka mengatakan membawa bekal makanan dan air hanya untuk satu bulan dan mereka telah terkatung-katung di laut selama dua bulan karena mesin kapal mati," kata juru bicara polisi Sri Lanka, Prishantha Jayakody.


Sebanyak 15 Muslim Rohingya ini masih berada di rumah sakit di selatan Srilanka. Sementara itu, 17 sisanya telah dirawat dan akan menjalani pengadilan imigrasi.


Mereka mengatakan, penumpang seluruhnya pada awal berlayar adalah 130 orang. Namun, satu per satu mati karena kelaparan dan kehausan. Saat jasad-jasad korban tewas mulai membusuk karena terpapar matahari, akhirnya mereka memutuskan untuk membuang mereka ke laut.


Menurut korban yang selamat, mereka hendak mengungsi ke Indonesia atau Australia. Menurut
Daily Mail
, sebelumnya mereka mencoba memasuki Malaysia, namun ditolak. Akhirnya mereka kembali berlayar.


Saat ini terdapat sekitar 800.000 Muslim Rohingya di Myanmar. Keadaan mereka tidak jelas karena ditolak kewarganegaraannya oleh Myanmar dan oleh Bangladesh. Mereka kerap menjadi korban kekerasan warga sekitar dan aparat keamanan.


Menurut PBB, tahun 2012 terdapat sekitar 13.000 masyarakat Rohingya yang pilih hengkah dari Myanmar dan menuju Bangladesh. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya