- BBC
VIVAnews - Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengatakan bahwa tidak ada alasan wartawan British Broadcasting Corporation (BBC) melakukan mogok kerja pada hari Senin kemarin.
Menurut pria yang terpilih sebagai PM pada 2010 ini, BBC merupakan perusahaan bonafit yang mendapat pendanaan yang memadai.
Karena itu, katanya, tidak masuk akal jika BBC terus berencana melakukan penghematan. Cameron bahkan mengetahui perusahaan publik itu masih sanggup menggaji Direktur Strategi dan Digital mereka yang baru, James Purnell, dengan bayaran tinggi yaitu 295.000 Poundsterling atau setara Rp4,4 miliar. Bayaran itu dua kali lipat lebih tinggi dari gaji yang diterima Cameron sebagai PM sebesar 142.500 Poundsterling atau Rp2,2 miliar.
"Banyak orang di BBC yang bisa melakukan itu," ujarnya seperti dikutip The Guardian, Selasa 19 Februari 2013.
Ketika ditanya mengenai penunjukkan Purnell sebagai salah satu jajaran direksi yang baru, Cameron mengaku belum dapat mengomentari soal itu. Dia memilih untuk menilai kinerja Purnell dalam membenahi permasalahan keuangan di BBC. "Saya akan menilainya dengan hasil akhir yang dia lakukan di BBC," jawabnya.
Cameron sendiri terlihat tidak terlalu menganggap serius mogok kerja yang dilakukan wartawan BBC pada Senin kemarin, karena menurut dia BBC masih memiliki sumber lain untuk menanggulangi permasalahan yang dihadapi.
"Saya rasa kesepakatan yang telah ditandatangani di tahun 2010 lalu sudah adil. Dan saya percaya BBC adalah media yang memiliki pendanaan yang baik," kata Cameron.
Seperti diberitakan sebelumnya, karyawan BBC melakukan mogok kerja sehari penuh pada Senin kemarin untuk memprotes kebijakan perusahaan melakukan penghapusan terhadap beberapa program. Kebijakan ini dikhawatirkan akan membuat wartawan di sana kehilangan pekerjaannya.
Borussia Dortmund Melangkah ke Final Liga Champions usai Tekuk PSG di Kandang
Borussia Dortmund melangkah ke babak final Liga Champions 2023-2024 setelah mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 1-0 di Stadion Parc des Princes, Paris Rabu.
