Anggota Parlemen Inggris Tolak Debat dengan Orang Israel

George Galloway, anggota parlemen Inggris
Sumber :
  • Wikipedia/Dok. Pribadi

VIVAnews - Seorang anggota parlemen Inggris melakukan walk-out dari sebuah acara debat di Universitas Oxford saat mengetahui lawannya adalah seorang Israel. Dia mengatakan, tidak mengakui negara Israel sehingga tidak akan berdebat dengan orang dari wilayah itu.

Anggota parlemen sayap kiri tersebut, George Galloway, diberitakan Daily Mail, Kamis 21 Februari 2013, telah berbicara di mimbar terlebih dulu selama 10 menit. Dalam pembukaannya, dia menegaskan bahwa Israel harus secepatnya hengkang dari Tepi Barat, Palestina.

Lawan debatnya adalah Eylon Aslan-Levy, mahasiswa tingkat tiga fakultas Filsafat, Politik dan Ekonomi di kolese Brasenose, Oxford. Levy berbicara soal Israel yang ingin berdamai. "Kami ingin berdamai," kata Levy.

Belum selesai dia menyampaikan kalimatnya, Galloway langsung memotong. "Kau katakan 'kami'? Apakah kamu orang Israel? Saya tidak ingin berdebat dengan orang Israel. Saya dibohongi. Maaf," kata Galloway.

Dia langsung mengambil mantelnya, berniat meninggalkan ruangan tersebut, disambut teriakan Levy yang menyebutnya "rasis". Mendengar kecaman tersebut, Galloway mengatakan kalimat terakhirnya.

Aksi Pro-Palestina di AS, Joe Biden: Tidak Boleh Ada Anti-Yahudi

"Saya tidak mengakui Israel, dan saya tidak berdebat dengan orang Israel," kata dia sebelum akhirnya ke luar.

Levy yang kecewa mengatakan, alasan Galloway tidak berbicara dalam acara itu tidak bisa diterima. "Menolak berbicara dengan seseorang karena kewarganegaraannya adalah murni rasisme, dan tidak bisa diterima dari seorang anggota parlemen," kata pria 21 tahun ini.

Galloway mengatakan bahwa pihak penyelenggara dari awal tidak menyebutkan bahwa lawannya dalam debat itu adalah seorang Israel. "Saya menolak berdebat dengan orang Israel hari ini di Universitas Oxford, orang itu adalah pendukung negara apartheid Israel," kata dia dalam akun Facebooknya.

"Alasannya sederhana: tidak ada pengakuan, tidak ada normalisasi. Hanya boikot, divestasi, dan sanksi, sampai negara apartheid dikalahkan," lanjutnya lagi.

Galloway dikenal akan sifatnya yang keras dan terbuka. Dia dipecat dari Partai Buruh pada 2003 karena menyebut Tony Blair sebagai pembohong. Dia menang di konstituen Bradford West tahun lalu pada pemilu sela.

Tahun 2007, dia pernah bertemu dengan Saddam Hussein. Dia dikenal sebagai pendukung negara Palestina berdaulat. Dukungan bagi Galloway di Inggris kebanyakan datang dari komunitas Muslim. (umi)

Jokowi akan Bisiki Prabowo soal Potensi Besar dari Budi Daya Ikan Nila Salin
Tarsum, Tersangka kasus pembunuhan mutilasi di Ciamis diamankan Polisi

Terungkap, Ini Hasil Tes Kejiwaan Suami Mutilasi Istri di Ciamis

Hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap Tarsum (51), suami di Ciamis yang memutilasi istrinya sendiri, Yanti (44), di RSUD Ciamis mengharuskan pelaku dirujuk ke RS Jiwa.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024