- REUTERS/The Sun of Lowell, MA/FBI/Handout
VIVAnews – Kedutaan Besar Amerika Serikat di Moskow mengirimkan tim ke rumah orangtua pelaku pengeboman Boston yang terletak di Republik Dagestan, salah satu negara bagian Rusia yang terletak di selatan Rusia.
“Sebuah tim dari Kedutaan Besar AS di Moskow menuju Dagestan kemarin untuk berbicara dengan orangtua dari dua tersangka pengeboman,” kata Juru Bicara Kedutaan AS seperti dikutip Ria Novosti, Rabu 24 April 2013.
Kehadiran tim AS ke rumah keluarga ini berkat kerja sama pemerintah Rusia yang berkomitmen membantu menuntaskan penyelidikan kasus bom Boston.
Terkait kedatangan tim AS ke rumah orangtua Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev itu, pihak keluarga keduanya membenarkan. “Ya, perwakilan AS telah menghubungi saya melalui telepon, tapi kami belum bertemu lagi,” kata Anzor Tsarnaev, ayah pelaku bom Boston.
Mengenai Dzhokhar Tsarnaev yang masih kritis, sang ayah ragu anaknya itu mampu memberikan kesaksian. “Dia bahkan tidak bisa berbicara,” kata Anzor.
Tsarnaev bersaudara menanam bom rakitan yang meledak di garis finish lomba lari internasional Boston Maraton, 15 April 2013 yang menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 140 orang. Tamerlan Tsarnaev (26 tahun) tewas Jumat lalu dalam baku tembak dengan polisi di Watertown.
Beberapa jam kemudian, Dzhokhar dibekuk polisi dengan kondisi luka tembak parah di bagian kepala, leher, kaki, dan tangan. Berdasarkan sumber di FBI, Dzhokhar kehilangan banyak darah dan kemungkinan kehilangan pendengaran akibat dua senapan yang digunakan untuk memaksanya keluar dari lokasi persembunyian.
Sebelumnya, media AS mengatakan Dzhokhar telah memberikan pernyataan kepada penyidik secara tertulis bahwa ia dan saudaranya bertindak sendirian dalam melaksanakan serangan itu. (eh)