Facebook Ungkap Jumlah Permintaan Data Pengguna oleh AS

Facebook
Sumber :
  • REUTERS/Thomas Hodel

VIVAnews - Sejumlah perusahaan internet telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah AS untuk merilis informasi terbatas tentang jumlah permintaan data yang mereka terima. Hal ini diungkapkan dua sumber yang akrab dengan isu tersebut kepada kantor berita Reuters.

Facebook pun menjadi perusahaan internet pertama yang mengungkap jumlah permintaan data pengguna situs jejaring sosial tersebut oleh pemerintah AS. Dalam sebuah
posting blog
,
Facebook
mengaku menerima 9.000-10.000 permintaan data pengguna dari pemerintah AS pada paruh kedua tahun 2012, meliputi 18.000-19.000 akun pengguna situs yang didirikan itu Mark Zuckerberg.

Kabar ini semakin menambah tekanan kepada pemerintah AS dan perusahaan internet, setelah pekan lalu terungkap program kontroversial Badan Keamanan Nasional AS (NSA/National Security Agency) yang melibatkan pengawasan orang asing. Seperti diketahui, hal ini telah memicu kekhawatiran tentang ruang lingkup dan luasnya aksi pengumpulan informasi. 

Sumber yang tidak disebutkan namanya itu juga mengatakan sejumlah perusahaan internet lainnya akan merilis jumlah permintaan data dari pemerintah AS.

Sebelumnya Google, Facebook dan Microsoft secara terbuka mendesak pemerintah AS untuk memungkinkan mereka mengungkapkan jumlah dan ruang lingkup permintaan pengawasan yang mereka terima, termasuk permintaan rahasia yang dibuat di bawah Undang-undang Pengawasan Intelijen Asing (FISA/Foreign Intelligence Surveillance Act). Sementara itu Google dan Microsoft menolak berkomentar. (umi)

Xtrim Medan Gelar Event MAX-5, akan Dihadiri Ratusan Pencinta Trail di Indonesia
Pelatih Indonesia U-23, Shin Tae-yong

Reaksi Shin Tae-yong Usai Gol Timnas Indonesia U-23 Dianulir Wasit

TImnas Indonesia U-23 kalah dari Uzbekistan pada semifinal Piala Asia U-23 2024. Skuad Garuda Muda semoat mencetak gol lebih dulu, tapi dianulir wasit

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024