VIVAnews - Beberapa pejabat negara anggota Uni Eropa mengritik pernyataan Paus Benediktus XVI yang mengatakan bahwa pemakaian kondom akan membahayakan kesehatan masyarakat dan meningkatkan penyebaran HIV/AIDS.
Pemimpin umat Katolik Roma se-dunia itu menolak kampanye pemakaian kondom saat mengunjungi Kamerun, negara pertama yang dikunjungi dalam tur sepekan Paus Benediktus ke Afrika, Selasa lalu.
Seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC, Rabu 18 Maret 2009, Menteri Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa kondom sangat fundamental untuk mencegah HIV/AIDS.
Sedangkan Menteri Kesehatan Jerman, Ulla Schmidt, dan Menteri Pembangunan, Heidemarie Wieczorek-Zeul, menyatakan, sangat tidak bertanggung jawab jika harus merencanakan program keluarga berencana tanpa pemakaian kondom, terutama bagi keluarga miskin.
Menteri Pembangunan Belanda, Bert Koenders, mengatakan pernyataan Paus kelahiran Jerman yang melarang orang memproteksi dirinya sendiri sebagai pernyataan yang sangat berbahaya dan sangat serius.
"Ada banyak stigma seputar masalah AIDS dan para penderita AIDS menghadapi diskriminasi serius," tambah Koenders.
"Paus membuat masalah semakin buruk," katanya.
Sementara itu, kemarin, Paus Benediktus menghadiri pertemuan bersama lebih dari 30 uskup di Kamerun di ibukota Yaounde.
Dia mengatakan kepada para uskup itu untuk memelihara keluarga tradisional Afrika dan menjaga keluarga miskin di Kamerun. Paus Benediktus XVI ini akan mengakhiri kunjungannya ke Afrika dengan mengunjungi Angola. (AP)