Sumber :
- Reuters
VIVAnews
- Wakil Perdana Menteri Libya, Awad al-Barasi dikabarkan mengundurkan diri pada Sabtu, 3 Agustus 2013 waktu setempat. Alasannya, ia tidak diberi kekuasan yang cukup untuk melaksanakan tugas.
"Saya tidak bisa bekerja dalam pemerintahan yang disfungsional di mana kekuatan saya hilang," ujar al-Barasi dalam konferensi pers di Benghazi seperti dilansir kantor berita
Reuters .
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Saya tidak bisa bekerja dalam pemerintahan yang disfungsional di mana kekuatan saya hilang," ujar al-Barasi dalam konferensi pers di Benghazi seperti dilansir kantor berita
Baca Juga :
Ini Wujud Komitmen Keberlanjutan Air yang Jadi Tema Krusial di 10th World Water Forum 2024
Pada kesempatan tersebut, Barasi juga mengkritik kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Libya Ali Zeidan. Ia menilai, kabinet tersebut tidak mengurusi masalah secara nyata.
Pekan lalu, Zeidan mengatakan bahwa ia akan me-
reshuffle
kabinet dan mereorganisasi pemerintah untuk mengatasi situasi yang mendesak di negaranya. Seperti diketahui, telah terjadi pembunuhan di timur kota Benghazi yang memicu demonstrasi disertai kekerasan.
Kerusuhan tersebut dipicu pembunuhan seorang aktivits politik terkemuka dan kritikus dari Ikhwanul Muslimin, Abdelsalam al-Mosmary. Ia ditembak mati usai meninggalkan sebuah Masjid di Benghazi. (sj)
Halaman Selanjutnya
Pada kesempatan tersebut, Barasi juga mengkritik kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Libya Ali Zeidan. Ia menilai, kabinet tersebut tidak mengurusi masalah secara nyata.
