Sumber :
- Telegraph.co.uk
VIVAnews -
Pemerintah kota Zurich, Swiss punya cara ampuh untuk menekan maraknya praktek prostitusi di jalanan.
Dilansir
Telegraph
, Minggu 18 Agustus 2013, otoritas kota itu menyediakan tempat khusus bagi yang ingin berhubungan seks dengan pelacur. Uniknya tempat seks khusus itu, berada di pinggir jalan, bukan di kawasan tertentu seperti umumnya lokalisasi.
Tempat seks itu disebut
Drive-in Sex Boxes
. Tentunya sesuai namanya, tempat seks ini hanya diperuntukkan bagi pengemudi mobil. Untuk pejalan kaki maupun laki-laki bersepeda motor tidak diperbolehkan merasakan fasilitas tersebut.
Baca Juga :
STY Kantongi Rahasia Keganasan Uzbekistan di Piala Asia U-23: Saya Tak Pernah Kalah dari Mereka
Baca Juga :
Spek dan Harga 7 Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, Rolls-Royce sampai Ferrari
Aturannya pengemudi hidung belang diharuskan mengikuti rute yang telah ditandai dengan jelas sepanjang jalan yang mana telah berjejer 40 pelacur. Kemudian pengemudi diharuskan memilih salah satu pelacur, nego biaya dan kemudian baru diperbolehkan menuju salah satu kotak seks tersebut.
Tempat seks dibatasi jam operasional, yaitu mulai dari pukul 5 sore waktu setempat.
Bilik seks itu diharapkan dapat menekan pelacuran di pusat kota maupun perumahan yang kian marak dan tak terkendali. Kotak seks itu juga diharapkan bisa mengalihkan pelacuran di sepanjang tanggul Sungai Sihlquai. Pemerintah melarang pelacuran di kawasan perumahan, pusat kota maupun sungai tersebut.
Laki-laki yang nekat berhubungan seks dengan pelacur di kawasan yang dilarang itu, akan didenda £310 setara Rp5 Juta.
"Kami ingin mengatur prostitusi karena sampai saat ini hal itu merupakan hukum rimba," ujar Michael Herzig, petugas departemen kesejahteraan sosial Zurich saat mengumumkan inisiasi tersebut.
Proyek pembangunan kotak seks itu menelan dana £1,4 juta setara Rp22,8 Miliar yang telah disetujui oleh pemilih Zurich dalam sebuah referendum.
Sebagai gambaran dalam bisnis prostitusi ilegal di Swiss, pelacur harus membayar pajak £3,50 setara Rp57 ribu per malam.
Otoritas Zurich menyatakan dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pelacur yang beroperasi di Zurich meningkat tajam. Kebanyakan pelacur berasal dari Eropa Timur, khususnya Hongaria.(sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tempat seks dibatasi jam operasional, yaitu mulai dari pukul 5 sore waktu setempat.