PBB Desak Assad Izinkan Penyelidikan Senjata Kimia

Bocah korban senjata kimia di Suriah sulit bernafas
Sumber :
  • REUTERS/Bassam Khabieh
VIVAnews -
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon mendesak pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah untuk mengizinkan tim penyidik PBB secepatnya menuju Ghouta untuk mencari tahu dugaan penggunaan senjata kimia. Sementara itu, jumlah korban masih terus bertambah, lebih dari 1.700 orang.


Sebelumnya, Ban telah menerapkan situasi khusus bernama "Mekanisme Sekretaris Jenderal untuk Investigasi Dugaan Penggunaan Senjata Kimia dan Biologi" yang memungkinkan sekjen memerintahkan penyelidikan terhadap sebuah negara dengan permintaan dari anggota PBB. Sebanyak 36 negara anggota PBB telah memintanya.


Ban langsung mengirim Angela Kane, Perwakilan Tinggi PBB untuk perlucutan senjata, ke Damaskus. Tugas Kane adalah mendesak pemerintah Suriah memberikan akses bagi tim penyidik untuk menuju Ghouta.
Telkom Punya Tabungan Rp6,8 Triliun


PEVS 2024 Resmi Berakhir, Transaksi Diklaim Hampir Rp400 Miliar
"Sekretaris jenderal meyakini bahwa insiden yang dilaporkan kemarin perlu segera diinvestigasi tanpa ditunda lagi. Dalam hal ini, permohonan resmi telah dikirimkan oleh PBB ke pemerintah Suriah. Dia berharap menerima jawaban positif tanpa ditunda-tunda," kata pernyataan kantor Ban, dilansir
Reuters
Perkara Es Susu Kurma untuk Buka Puasa Teuku Ryan, Jadi Penyebab Ria Ricis Ajukan Gugatan Cerai?
, Kamis 22 Agustus 2013.

Penyidikan penggunaan senjata kimia harus dilakukan secepatnya. Karena jika tidak, residu dari senjata kimia akan segera hilang dalam beberapa hari. Selain itu, tim penyidik juga perlu waktu untuk menutup akses ke area itu, untuk melindungi dari kontaminasi atau manipulasi.


Ban memastikan bahwa kerja penyidik nanti hanya mencari tahu apakah benar senjata kimia telah digunakan atau tidak. Sementara untuk siapapun yang melakukannya, baik dari pemerintah Assad maupun oposisi, langkah selanjutnya akan diserahkan ke komunitas internasional.


"Akan diserahkan ke komunitas internasional untuk menentukan langkah aksi apa yang akan diambil. Penggunaan senjata kimia adalah pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia," kata Ban di Seoul.


Belum ada respon dari pemerintah Suriah terkait permohonan ini. Sebelumnya, tim penyidik PBB yang dipimpin Ake Sellstrom harus menunggu berbulan-bulan sebelum akhirnya diizinkan masuk.


Jumlah korban tewas tidak dapat dipastikan. Namun Fahad Almasri, juru bicara kelompok pejuang Tentara Pembebasan Suriah dari Paris mengatakan bahwa pasukan mereka di Damaskus mendata ada 1.729 orang tewas. Sebanyak 6.000 warga terpapar gas beracun dan mengalami gangguan pernafasan. Korban juga masih terus (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya