Sumber :
- Reuters/Brendan McDermid
VIVAnews
- Suriah meminta Perserikatan Bangsa Bangsa untuk mencegah "agresi apapun" atas negara itu. Permintaan tersebut muncul setelah Presiden AS, Barack Obama, akhir pekan lalu menyatakan militernya siap menggempur Suriah sebagai hukuman kepada pemerintahnya atas serangan senjata kimia atas warga mereka sendiri 21 Agustus lalu.
Menurut kantor berita
SANA
dan
Reuters
hari ini, permintaan Suriah itu dilayangkan melalui sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, dan Ketua Sidang Dewan Keamanan PBB, Maria Cristina Perceval. Surat tersebut ditulis Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Ja'afari, mewakili pemerintahnya.
Dalam suratnya, Ja'afari meminta Sekjen PBB untuk melaksanakan tanggungjawab yang dia emban dengan mencegah setiap agresi apapun atas Suriah dan mengupayakan solusi politik atas krisis di Suriah. Ja'afari juga menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mempertahankan perannya sebagai katup pengaman untuk mencegah pengerahan kekuatan yang absurd di luar legitimasi internasional.
Baca Juga :
Terpopuler: Gempa Garut, Dewas Bongkar Perilaku Wakil Ketua KPK, Keluarga Polisi ke Jakarta
Pemerintah Suriah menyangkal tuduhan AS itu. Mereka justru menuduh kelompok pemberontak --yang berupaya menjungkalkan pemerintahan Assad sejak dua tahun lalu-- menggunakan senjata pembunuh massal itu.
Dalam dua tahun terakhir Suriah diguncang perang saudara, yang bermula dari suatu demonstrasi massal pada Maret 2011 yang menuntut mundurnya rezim dinasti Assad, yang telah berkuasa selama empat dekade. Perang saudara di Suriah telah merenggut nyawa sedikitnya 100.000 jiwa. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pemerintah Suriah menyangkal tuduhan AS itu. Mereka justru menuduh kelompok pemberontak --yang berupaya menjungkalkan pemerintahan Assad sejak dua tahun lalu-- menggunakan senjata pembunuh massal itu.