Mertua Bomber Boston Bersaksi di Pengadilan

Tamerlan Tsarnaev, pelaku pengeboman bom Boston (kiri)
Sumber :
  • Daily Mail
VIVAnews -
Mertua salah satu pelaku bom Boston, Tamerland Tsarnaev, hadir bertemu dengan Dewan Juri Federal pada Kamis kemarin. Mereka dimintai keterangan soal aksi pengeboman yang dilakukan oleh Tamerland pada 15 April lalu dan menewaskan tiga orang.


Kantor berita
CNN,
Jumat 13 September 2013 melansir informasi ini dari pengacara istri Tamerland, Joshua Dratel. Dratel hanya membenarkan bahwa kedua orang tua istri Tamerland, Katherine Russel, dimintai keterangan oleh dewan juri.

Kunjungi Galangan Kapal di Prancis, KSAL Muhammad Ali Tegaskan TNI AL Butuh Kapal Frigate Terbaru

Sayangnya, atas dasar kerahasiaan, Dratel menolak membeberkan lebih jauh, keterangan apa saja yang disampaikan oleh kedua orang tua Katherine.
Ada Seremonial Khusus saat Jakarta Ganti Nama dari DKI Menjadi DKJ di Bulan Agustus


UIN Jakarta Beri Habib Jafar Penghargaan Young Hero Anak Muda Berpengaruh
Sementara Juru Bicara Jaksa Penuntut Umum Massachusetts Christina Sterling tidak mengkonfirmasi atau menolak soal kehadiran Dewan Juri dalam pertemuan dengan kedua orang tua Katherine, istri dari Tamerland.

Sangat terkejut


Menurut laporan
CNN,
empat orang diketahui dikenai dakwaan terkait dengan serangan bom Boston, termasuk adik Tamerland, Dzhokhar Tsarnaev, yang diduga melakukan aksi mematikan itu bersama sang kakak. Namun, hingga ini baik Katherine atau orang tuanya, belum dikenai dakwaan apa pun.


Penyidik juga tidak membeberkan apakah mereka tahu soal rencana peledakan di ajang lari marathon tersebut. Menurut pengacara lain yang mewakili Katherine, Amato DeLuca, kliennya berusaha bersikap kooperatif dengan membantu polisi dalam proses investigasi delapan hari usai dua bom meledak.


Katherine, ungkap DeLuca, sama sekali tidak mengetahui rencana pengeboman di garis akhir lomba lari marathon di Boston. Saat dia mendengar suaminya terlibat dalam aksi mematikan itu, Deluca menyebut Katherine sangat terkejut.


Reaksi terkejut juga ditunjukkan oleh keluarga Katherine. Katherine yang kini berusia 25 tahun, lulus dari SMA Kingstown Utara di Rhode Island pada tahun 2007 silam.


Di tahun itu juga, dia pindah ke Boston dan bertemu dengan Tamerland di sebuah klub malam. Dia sempat kuliah di Universitas Suffolk, namun kemudian keluar.


Keduanya akhirnya menikah di bulan Juni 2010. Tamerland dan Katherine diketahui memiliki seorang anak perempuan berusia tiga tahun.


Mereka berdua sepakat dalam pengasuhan anak, Tamerland yang berada di rumah dan mengurus putri mereka. Sementara Katherine bekerja penuh waktu menjadi suster rumahan.


Tamerland tewas diberondong timah panas polisi pada tanggal 18 April kemarin saat tengah kabur dari kejaran. Namun, dalam sebuah foto autopsi jenazah yang bocor ke publik, Tamerland diduga tewas bukan akibat ditembak, melainkan dilindas oleh Dzhokhar menggunakan mobil SUV yang dipakainya untuk melarikan diri. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya