Hong Kong Umumkan Kasus Kedua Virus Flu Burung H7N9

Polisi Hong Kong saat hadapi wabah flu burung beberapa tahun lalu.
Sumber :
  • REUTERS / Bobby Yip
VIVAnews - Pemerintah Hong Kong  mengumumkan orang kedua yang positif tertular virus flu burung H7N9. Orang tersebut berjenis kelamin pria berusia 80 tahun dan bermukim di kota Shenzen, China. 
Demi Untung Besar, Peternak di China Jual Ayam 'Tiren'

Harian Hong Kong South China Morning Post (SCMP), Sabtu 7 Desember 2013, melansir pria yang identitasnya belum diumumkan Pemerintah Hong Kong tersebut diantar ke RS Tuen Mun menggunakan taksi dari teluk Shenzen untuk perawatan. Saat dibawa ke RS Tuen Mun, pria tersebut menderita sakit pada tanggal 3 Desember lalu. 
Kementan Korsel Deteksi Flu Burung pada Bebek

Pria tersebut dibawa ke RS untuk perawatan diabetes dan belum menderita demam. Kemudian, sehari sesudahnya pria itu menderita demam dan positif mengidap virus flu burung saat diuji. Pengumuman resmi dikeluarkan pada Kamis malam, 5 Desember.
Kandang-kandang Unggas Kumuh di Matraman Dimusnahkan

Mengetahui hal itu, pihak RS lantas langsung memindahkan pria itu ke RS Princess Margaret untuk diisolasi. 

Menurut pengawas Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong, Leung Ting-hung, saat ini kondisi pria tersebut dalam keadaan stabil di ruang isolasi. Dia mengaku telah menginformasikan hal ini kepada otoritas di kota Shenzen dan akan terus berupaya untuk melacak setiap individu yang berkomunikasi terakhir dengan korban. 

Ini termasuk supir taksi yang membawanya ke RS Tuen Mun dan tiga kerabat yang mengantarkannya ke RS. Namun, Leung menyebut pria tersebut tidak pernah melakukan kontak dengan individu yang disebut mengidap virus H7N9. 

Organisasi tempatnya bekerja pun tengah menyelidiki apakah pria tersebut pernah melakukan kontak dengan unggas di Shenzen. 

Leung memprediksi suhu udara di Hong Kong akan menurun dalam beberapa waktu ke depan, sehingga kasus flu burung H7N9 akan muncul dalam waktu beberapa pekan atau bulan. Walau demikian, dia telah menyebut bahwa hingga saat ini belum ada bukti virus itu dapat menyebar antar manusia. 

Selain itu risiko kejadian di Hong Kong sangat rendah. Dia memperingatkan publik agar menjauhi unggas dan pasar basah di luar Hong Kong serta menginformasikan kepada dokter riwayat perjalanan jika mereka jatuh sakit. 

Sementara menurut Menteri Kesehatan dan Makanan Hong Kong,  Ko Wing-man, menyebut sejauh ini total terdapat 19 kontak yang telah diisolasi di RS. Di antara mereka hanya satu atau dua yang memiliki rekam jejak gejala permasalahan pernafasan. 

Dia pun mengaku Pusat Perlindungan Kesehatan terus berkoordinasi dengan pejabat di Daratan China. 

"Kami berharap dengan kolaborasi semacam ini, dapat membuat otoritas di Daratan agar segera mengisolasi dan mengidentifikasi sumber penyebar infeksi," kata Ko seperti dilansir laman informasi Pemerintah Hong Kong.

Dia juga menyinggung soal kondisi pengidap virus flu burung pertama yaitu seorang Warga Negara Indonesia (WNI), Tri Mawarti. Menurut dia, kondisi Tri sudah mengalami perkembangan, namun dia masih harus dirawat di kamar perawatan intensif sebagai langkah pencegahan. 

Pasca terkuaknya penderita kedua kasus flu burung H7N9, Pemerintah Hong Kong memperketat pemeriksaan di area perbatasan. Sementara tiga orang yang sempat dirawat satu bangsal dengan Tri, namun dinyatakan negatif mengidap virus flu burung, masih harus diisolasi di sebuah desa Lady MacLehose Holiday, di Sai Kung.  (sj)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya